Jumat 20 Jan 2017 20:52 WIB

Awalnya Terpaksa, Kini Winda Mencintai Islam

Rep: mgrol86/ Red: Agung Sasongko
Siti Wardah Winda Widyanti
Foto: Onislam.net
Allah/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situasi rumah yang tak lagi nyaman membuat Winda memutuskan pergi. Di awal keislamannya, hati Winda masih sangat berat menerima agama Islam. Memang, sejak kecil ia sudah terbiasa berinteraksi dengan temannya yang kebanyakan Muslim.

Cukup sering, ia melihat orang shalat. Juga pernah ia bertanya bagaimana rasanya shalat. Meski sekadar bertanya, bibit rasa tertarik itu mulai muncul. Meski tak tak mudah membuatnya menerima Islam. Dalam pikirannya masih ada keluarganya. Kerap ditolak, tak membuat Winda menjauhi keluarganya. Setiap kali datang, memang keluarganya membujuknya untuk kembali ke agama lamanya.

Mertua Winda yang masih membimbingnya belajar agama menasihati Winda kalau seorang Muslim tidak boleh ikut merayakan hari raya agama lain. Seiring perjalanan waktu, anaknya mulai masuk sekolah. Tepatnya taman kanak-kanak.

Saat itu, Winda mulai sadar dan mendalami ajaran Islam. Ketika belajar, Winda terkejut dengan pengakuan Islam terhadap Yesus, namun bukan sebagai Tuhan melainkan Nabi. Ia juga begitu kagum dengan sosok Nabi Muhammad SAW.

“Saya merasa Islam ini adalah agama yang sangat lengkap. Tidak ada yang tidak ada jawabannya,” kata dia.

“Semua adab dan hukum diatur dengan indah dalam Islam, mulai dari adab bangun tidur sampai akan tidur pun diajarkan. Itu yang saya rasa beda dengan agama saya yang dulu, kalau di Islam semua aktivitas ada doanya, saya bandingkan dengan agama saya yang dulu kalau berdoa pengucapannya suka-suka kita. Itu yang membuat saya sangat kagum terhadap Islam.” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement