REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jadi pas Ramadhan pertama, sebenarnya berpuasa bukan hal baru buat saya. Kata orang-orang, berat lho pertama kali puasa. Tapi saya, alhamdulillah, menjalaninya biasa saja, jelasnya.
Walau begitu, Theresia menyadari sangat membutuhkan bimbingan sebagai Mualaf. Semangatnya mempelajari Islam dan seluk-beluk kehidupan Nabi Muhammad SAW begitu besar.
Sang suami membimbingnya sepenuh hati. Namun, Theresia mendapatkan pengetahuan keislaman yang lebih memadai justru dari sosok tetangga rumahnya, Bu M, yang juga tokoh lokal Muhammadiyah.
Theresia mengenang, meskipun beragama Nasrani, Mama bersimpati dengan pergerakan Muhammadiyah. Sebab, organisasi ini dinilainya termasuk bermanfaat besar bagi masyarakat.
Kebetulan ada tetangga sekitar rumah. Dia seorang pengurus pondok pesantren putri Muhammadiyah. Pas-lah. Mama kan dulu kalau ada apa-apa mengarahnya ke Muhammadiyah. Mama juga mendukung (Theresia belajar dengan tokoh Muhammadiyah), kata dia.