Selasa 29 Nov 2016 17:00 WIB

Theresia Monica Belajar Islam dengan Tokoh Muhammadiyah

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Mualaf/Ilustrasi
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Aku bisa meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja. Bukan berarti aku memutuskan hubungan. Tidak anaknya (Mama) lagi. Meskipun sangat menentang, waktu aku ijab (pernikahan) di masjid, Mama bahkan mengantarkan, kata anak kedua dari empat bersaudara itu," kata dia.

Theresia mengakui, Islam bukanlah sesuatu yang asing baginya. Paman dan bibinya beberapa ada yang Muslim. Demikian pula dengan sejumlah sepupunya.

 

Apa yang Theresia rasakan setelah menjadi Muslim? Ia mengaku, perubahan itu tidak begitu drastis. Sebab, Islam bukanlah sesuatu yang asing baginya. Beberapa paman dan bibinya dari pihak ayah merupakan Muslim. Demikian pula dengan sepupunya.

Sejak kecil, Theresia telah melihat banyak kesamaan antara ajaran agama Islam dan Nasrani. Perbedaannya, menurut dia, adalah bahwa dalam ajaran Islam, seorang Muslim hidup lebih sistematis. Ibadah memiliki aturan-aturan yang lebih detail.  Sebelum shalat, misalnya, orang Islam harus berwudhu. Hal ini kurang ditemuinya dalam keyakinannya yang lama.

Keakrabannya dengan lingkungan Islam membuat Theresia terbiasa dengan beberapa praktik ibadah. Misalnya, puasa Ramadhan. Dalam ajaran Kristen, Theresia sudah mengenal konsep puasa.

Oleh karena itu, sebagai Mualaf, Theresia tidak merasakan kesulitan yang berarti ketika menjalani puasa untuk pertama kalinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement