Ahad 23 Oct 2016 13:41 WIB

Puluhan Ribu Santri di Jateng Ikuti Pawai Hari Santri Nasional

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah peserta mengibarkan bendera saat mengikuti upacara peringatan Hari Santri di Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (22/10). Peringatan Hari Santri di Klaten diselenggarakan dengan mengusung tema Revolusi Jihat NU Merajut Kebhinekaan dan Kedaulatan Bangsa
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah peserta mengibarkan bendera saat mengikuti upacara peringatan Hari Santri di Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (22/10). Peringatan Hari Santri di Klaten diselenggarakan dengan mengusung tema Revolusi Jihat NU Merajut Kebhinekaan dan Kedaulatan Bangsa

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Peringatan Hari Santri Sabtu (22/10), diperingati para santri di berbagai daerah dengan menggelar kegiatan yang dihadiri ribuan santri. Di Kabupaten Banyumas, sekitar 6.000 santri mengikuti upacara di Alun-alun Kota Purwokerto. Di Kabupaten Pekalongan, sekitar 4.000 santri menggelar acara kirab.

Namun yang cukup spektakukuler di Kabupaten Purbalingga, jumlah santri yang mengikuti berbagai kegiatan Hari Santri mencapai 30 ribu orang. Sebelum mengikuti upacara yang dipimpin Bupati Tasdi, para santri ini melaksanakan pawai ta’aruf keliling Kota Purbalingga.

Koordinator pawai, Subeno, mengatakan pawai ta’aruf awalnya hanya akan diikuti sekitar 18 ribu peserta. ''Namun pesertanya ternyata membludak sampai 30 ribu, karena banyak yang ingin ikut serta berpawai,'' katanya. Sebagian dari peserta pawai tersebut, ada yang mengkuti upacara di Alun-alun Purbalingga.

Di Kabupaten Banyumas, upacara hari santri yang dihadiri Bupati Achmad Husein dikuti berbagai kalangan mulai dari kalangan pelajar SMA/MA, Anggota PCNU, Anggota PD Muhammadiyah, LP Maarif, Banser, GP Ansor, FKPP Badko TPQ, FKDT pimpinan Pondok Pesantren.

Upacara diawali dengan ikrar santri yang menyatakan bahwa santri akan berpegang teguh pada aqidah, ajaran, nilai dan tradisi islam ahlus sunnah wal Jama'ah, bertanah air satu tanah air Indonesia, berideologi negara satu ideologi Pancasila, berkonstitusi satu Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, dan berkebudayaan satu kebudayaan Bhineka Tunggal Ika.

Sesuai upacara, beberapa anggota Banser melakukan atraksi kemampuan seni bela diri dan sema'an Alquran Binnador di Pendopo Si Panji yang diikuti 400 orang dari siswa siswi SMA/MA dan santri dari berbagai pesantren.

Bupati Husein dalam kesempatan itu, berharap agar Hari Santri bisa menjadi momentum untuk membangkitkan kembali kesadaran santri dalam mengemban 3 tugas santri. Yaitu, mengaji, mengabdi dan memberi dengan tulus.

Baca juga, 50 Ribu Santri Upacara Hari Santri Nasional di Monas.

Sedangkan Hari Santri di Kabupaten Pekalongan, diperingati dengan berbagai kegiatan sejak Jumat (21/10). Di antaranya seperti kegiatan lomba rebana dan pentas Wayang Santri dengan dalang Ki Enthus Susmono, Jumat (21/10) malam. Sedangkan puncak acara, diperingati denga kirab Merah Putih yang diikuti para santri dari berbagai pondok pesantren.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement