Jumat 02 Sep 2016 17:19 WIB

Maria Clara Castellar: Islam adalah Takdirku

Rep: c70/ Red: Agung Sasongko
Mualaf tengah berdoa (ilustrasi)
Foto:
Allah/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah itu, Castellar memutuskan untuk membaca segala sesuatu tentang Islam. Bahkan, ia memilih mengambil tema yang berhubungan dengan Islam untuk menyelesaikan tugas akhirnya di sekolah. Ibunya juga membelikan banyak buku tentang Nabi Muhammad SAW, dan yang paling penting, Alquran pertamanya.

Ia juga berkonsultasi dengan pembimbingnya yang banyak mengirim materi Islam. Guru pembimbingnya juga merekomendasikan sebuah buku berjudul The Girls of Riyadh. “Aku punya banyak informasi, tapi ada sesuatu yang masih hilang,” ujar Castellar.

Setelah menyelesaikan tugas akhirnya, pada 2013 ia ingin belajar bahasa Inggris dan Prancis. Castellar dan temannya memilih Kanada sebagai tempat belajar. Sayangnya, kedutaan besar tidak memberi izin kepada Castellar untuk pergi. Ia sangat benci hal tersebut, namun ibunya saat itu berkata, “Tenang. Segala sesuatu terjadi karena suatu alasan. Tuhan yang tahu.”

Akhirnya Castellar memilih Amerika Serikat, meski ia kurang suka datang ke sana. Ia belajar di Irvine. Belajar di Irvine bukan kemauan Castellar, melainkan ibunya yang menginginkan. Ibunya memilih Irvine karena kota itu paling dekat dengan Huntington Beach. “Lokasi tempat aku tinggal,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement