Jumat 26 Aug 2016 14:28 WIB

Natasha: Aku Merasa Alquran Khusus Diciptakan untukku

Mualaf (Ilustrasi)
Foto:
Ilustrasi Perceraian

Perjalanan hidupnya kemudian berlanjut ke Amerika. Ia tinggal di New York, menikahi Yahudi ortodoks, dan memiliki anak. Ia berusaha menjadi penganut Yahudi yang taat, tapi orang-orang di komunitasnya tak sepenuhnya menerimanya karena ibunya bukanlah Yahudi.

“Sebenarnya, aku merasa ada yang mengganjal selain hal itu, tapi aku tak tahu apa itu, sehingga ya sudah, aku lanjutkan saja hidupku,” katanya, dilansir dari aquila-style.com.

Masa sedih mulai menggelayutinya. Ia dihadapkan pada perceraian dan kemudian pindah ke Kalifornia. Ia masih Yahudi, tapi di sini ia mulai bergaul dengan orang-orang baru, banyak di antaranya orang Mesir yang selalu ramah dan menjadi teman baiknya. Dari sinilah ia mengenal Islam.

Salah satu orang Mesir yang menjadi sahabat baiknya bernama Omar. Pria ini sering menceritakan tentang sosok Nabi Muhammad SAW. Selain itu, ia rajin shalat. Pria ini juga bercerita bahwa ia memiliki teman mualaf.

Namun, cerita ini belum menggugah keinginan Natasha. Ia hanya mendengarkan penjelasan Omar sambil lalu. “Aku benar-benar tak tahu Islam itu seperti apa. Yang aku tahu hanyalah bahwa Muslim dilarang menikah dengan yang tidak seagama,” ujarnya.

Hubungan Natasaha dengan Omar semakin dekat. Tapi, ia belum mau masuk Islam, bahkan tak punya niat. Omar pun mengalah, mengatakan bahwa mereka berdua mungkin tetap bisa menikah meski Natasha tetap Yahudi asalkan anak-anak mereka dibesarkan dengan ajaran Islam.

Hal yang menakjubkan pun terjadi padanya. Shane, anak dari pernikahan sebelumnya, justru lebih dulu tertarik dengan Islam dan meminta izin padanya untuk belajar shalat dengan Omar. “Saat melihat mereka berdua shalat berjamaah, ada rasa yang luar biasa yang aku rasakan, rasa damai dan begitu tenang di sanubari dan ruangan tersebut,” jelasnya.

Selama ini, memang ada rasa gengsi padanya karena dari awal ia tak mau mengubah imannya. Ia juga tak mau bertanya apa pun tentang Islam pada Omar.

Sewaktu Omar pulang kampung ke Mesir selama empat bulan. Momen ini dimanfaatkannya untuk mencari tahu tentang Islam sebanyak-banyaknya. Internet menjadi tumpuan hatinya untuk mendapatkan informasi yang benar tentang Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement