REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Anak yatim piatu di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah semakin mudah untuk memperoleh pendidikan. Setelah Yayasan Raf Qatar dan Pemerintah Qatar bekerjasama dengan Pondok Pesantren Baitul Qur'an serta Pemerintah Kabupaten Sragen, mendirikan rumah belajar Darul Aitam.
Direktur Yayasan Raf Qatar, Salih Al Marri mengatakan program tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan anak-anak yatim di penjuru dunia, Sebab selain di Sragen, Raf Qatar juga sebelumnya telah mendirikan Rumah Yatim di Sumatera Utara .
Dalam Waktu dekat Raf Qatar juga akan membangun rumah belajar bagi anak yatim piatu di Purwakarta. Rumah belajar yang didirikan Raf Qatar juga telah tersebar di sejumlah negara di Asia Tenggara dan Timur Tengah.
"Sebagai yayasan yang bergerak dibidang kemanusian merupakan komitmen kami untuk terus membina anak yatim," tuturnya saat meresmikan rumah belajar Darul Aitam di Desa Dawung, Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah pada Sabtu (20/8) siang.
Untuk pembangunan rumah belajar tersebut, Raf Qatar menggelontorkan dana Rp 3 miliar. Kedepannya Raf Qatar menyerahkan sepenuhnya pengelolaan dan sistem pendidikan Rumah Belajar Darul Aitam kepada Ponpes Baitul Quran.
Sebab itu pihaknya juga telah memberikan dana operasional selama setahun penuh. Rumah belajar Darul Aitam berdiri diatas tanah seluas 28 ribu meter persegi. Dimana sejumlah bangunan dan fasilitas yang sudah siap digunakan seperti Masjid, ruang belajar, kamar, dapur, tamu, dan toko.
Pimpinan Ponpes Baitul Qur'an, Muslih Abdul Karim mengungkapkan rumah belajar Darul Aitam memiliki konsep pesantren. Dimana anak yatim akan ditempa dengan ilmu agama khususnya Al Quran. Sementara itu mereka juga akan mendapatkan pendidikan sekolah umum. Mereka kata dia tidak dibebani biaya apapun.
"Disini dari tingkat SD sampai SMA tapi sekarang baru SD jumlanya baru 36 orang. Untuk pembukaan sekolah kita sama mengikuti dengan pemerintah," tuturnya.
Yang menjadi nilai tambah kata dia siswa yang masuk ke Darul Aitam akan digembleng untuk menjadi penghafal Alquran. Sementara itu Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang turut hadir dalam peresmian rumah belajar darul aitam mengatakan meski Darul Aitam dibangun untuk masyarakat diseluruh wilayah namun dirinya berharap separuhnya diisi oleh anak yatim dari Sragen.
Ia beralasan dengan pengelola Darul Aitam memprioritaskan anak yatim di Sragen ikut membantu dalam pengentasan kemiskinan di Sragen. "Ini membanggakan kalau pendidikannya diperhatikan artinya usaha untuk pengentasan kemiskinan semakin maju. Kami berharap kerjasama dengan Raf Qatar terus terjalin dan bukan saja di pendidikan tapi pada hal lainnya terutama untuk pengentasan kemiskinan," tuturnya.
Ia mengatakan saat ini ada sekitar seratusan pesantren yang ada di Sragen. Namun baru sebagian kecil pesantren berbasis boarding school yang membuka kesempatan untuk anak yatim piatu kurang mampu.
"Sebab itu kami membuka keran selebar-lebarnya bagi donatur, pengusaha untuk meningkatkan pendidikan di Sragen sebab kalau mengandalkan APBD saja tidak cukup," tutunya.