Kamis 28 Jul 2016 07:17 WIB

Demi Masuk 5 Besar, NTB Perketat Verifikasi Qori dan Qoriah

Sejumlah santri dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan gladi resik di halaman Islamic Center, Nusa Tenggara Barat, Rabu (27/7). Gladi resik tersebut dilakukan untuk memeriahkan MTQ Nasional XXVI yang akan diadakan pada Tanggal 30 Juli mendatang.
Foto: Raisan Al Farisi/Republika
Sejumlah santri dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan gladi resik di halaman Islamic Center, Nusa Tenggara Barat, Rabu (27/7). Gladi resik tersebut dilakukan untuk memeriahkan MTQ Nasional XXVI yang akan diadakan pada Tanggal 30 Juli mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sebagai tuan rumah penyelenggaraan MTQN ke-26 tahun 2016, NTB manargetkan masuk paling tidak lima besar. Menurut Sekretaris Daerah (Sekda)  Pemprov NTB  H Rosiady Susaenie Sayuti persiapan untuk menju lima besar  sudah dilakukan jauh-jauh hari.

 

“NTB menargetkan prestasi minimal lima besar dalam MTQN tahun 2016.  Inilah yang dipesankan oleh Gubernur NTB agar NTB sukses dalam penyelenggaraan maupun prestasi pada MTQN tahun ini,” katanya.

 

Disebutkan, sejauh ini pihak LPTQ NTB telah melakukan serangkaian pembinaan kepada para qori/qoriah yang dipersiapkan untuk mengikuti MTQN  tersebut. Pembinaan  dilakukan secara berjenjang mulai dari MTQ tingkat kabupaten/kota hingga provinsi NTB.

 

Menurut dia, untuk tiap kategori anak, remaja dan dewasa, dipilih dua pemenang terbaik MTQ tingkat provinsi. Mereka kemudian  dibina melalui pemusatan latihan (training center) selama beberapa  waktu tertentu.

 

Dipilihnya peringkat 1 dan 2 itu bertujuan  untuk memilih yang terbaik. Tidak ada jaminan bahwa ranking pertama yang akhirnya lolos dan berhak mewakili NTB dalam MTQN ini. Bisa saja, lanjut dia, selama pemusatan latihan tersebut yang ranking dua malah yang lebih menonjol, dan akhirnya terpilih menjadi wakil NTB dalam MTQN.

 

Rosiady  mengatakan, target masuk lima besar  tersebut tidaklah terlalu muluk. Sebab, selama ini NTB dikenal sebagai salah satu gudang qori di Indonesia. Di samping itu, povinsi ini  juga pernah jadi tuan rumah MTQ nasional tahun 1973. “Ada nostalgia masa lalu, yang  juga harus dirawat. Jangan sampai ada yang bilang, lebih hebat tim yang dulu daripada kafilah yang sekarang,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement