Senin 25 Jul 2016 17:17 WIB

MUI Gelar Konferensi Ulama Dunia Islam di NTB

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Gedung MUI
Foto: Tahta/Republika
Gedung MUI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar konferensi ulama dunia Islam di Nusa Tenggara Barat (NTB) 29 Juli sampai 1 Agustus mendatang. Konferensi tersebut digelar menyikapi aksi radikalisme dan terorisme yang berkembang.

Ketua MUI bidang luar negeri, Muhyiddin Junaidi menjelaskan merupakan kerjasama dengan Muslim World League (Rabithah Alam Islami) dan Pemprov NTB. Muhyiddin meyakini konferensi tersebut akan berkontribusi kepada umat Muslim terkait pemahaman agama Islam.

"InsyaAllah akan memberikan pencerahan kepada masyarakat Indonesia, penjelasan signifikan tentang Islam agama damai, Islam agama toleran, Islam menjunjung tinggi perbedaan pendapat," kata Muhyiddin dalam jumpa pers, di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Senin (25/7).

Menurut Muhyiddin memilih tema radikalisme dan terorisme karena isu keduanya sedang marak terjadi. Banyak warga Indonesia yang bergabung dengan kelompok ekstrem seperti ISIS yaitu sekitar 560 orang.

Selain Indonesia, kata Muhyiddin, warga Inggris juga banyak yang ikut ISIS yaitu sekitar 800 orang. Termasuk India dan Pakistan yang jumlahnya lebih banyak dari Indonesia.

Karena itu, tuturnya, mengharapkan konferensi tersebut memberikan pencerahan kepada dunia. Selain itu ingin mengenalkan Indonesia sudah sejak lama mengajarkan Islam yang cinta damai.

"Islam yang tidak anti demokrasi. Semoga memberikan manfaat," ucap Muhyiddin.

Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Ustadz Zaitun Rasmin menambahkan, konferensi tersebut sangar pentint. Sebab, akan dihadiri oleh 300 ulama dengan sedikitnya dari luar negeri.

Menurutnya, persiapan sudah dilakukan. Wakil Presiden Jusuf Kalla dijadwalkan akan membuka konferensi tersebut. Rahmat Fajar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement