Selasa 24 Jun 2025 21:22 WIB

Bagaimana Iran Sukses Lancarkan Serangan Rudal Terlama ke Israel? Ini Kata Pakar Militer

Trump umumkan gencatan senjata Iran dan Israel.

Tentara Israel dan tim penyelamat mencari korban di tengah reruntuhan bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan rudal Iran di Beersheba, Israel, Selasa (24/6/2025). Gelombang serangan rudal Iran menghantam kota Beersheba, Israel. Sejumlah bangunan hancur dan empat warga dikabarkan tewas dalam serangan itu.
Foto: AP Photo/Leo Correa
Tentara Israel dan tim penyelamat mencari korban di tengah reruntuhan bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan rudal Iran di Beersheba, Israel, Selasa (24/6/2025). Gelombang serangan rudal Iran menghantam kota Beersheba, Israel. Sejumlah bangunan hancur dan empat warga dikabarkan tewas dalam serangan itu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN— Iran melakukan serangan rudal terlama ke Israel sejak dimulainya perang, menggunakan rudal Khyber untuk pertama kalinya.

Sehari setelah dihantam serangan Amerika Serikat yang menargetkan fasilitas nuklirnya yang paling menonjol, Iran telah meluncurkan serangan rudal terlama terhadap Israel.

Baca Juga

Dikutip dari Aljazeera, Selasa (24/6/2025), pakar militer Mayor Jenderal Fayez al-Duwairi mengatakan dalam serangannya ke Israel hari ini, Iran mengadopsi berbagai jarak temporal dan spasial, karena serangan itu terjadi dalam jangka waktu yang lama.

Selain itu, serangan rudal tersebut tidak dalam bentuk gelombang tunggal, tetapi dalam gelombang yang berurutan (setidaknya empat gelombang rudal), dalam periode peringatan terpanjang yang pernah dialami Israel sejak awal perang.

Serangan Iran juga mencakup penyebaran geografis dari ujung utara ke selatan Palestina yang diduduki, selain keragaman penggunaan rudal, dengan fokus yang lebih tinggi pada rudal balistik multi-ujung yang berdampak tinggi, yang menjadi perhatian Israel.

Al-Duwairi mencatat rudal-rudal ini memiliki kemampuan untuk melawan gangguan serta kemampuan untuk mengubah arah dan bermanuver.

Hal ini merujuk ketidakmampuan tentara penjajah untuk menembak jatuh 65 persen rudal yang ditembakkan hari ini ke Israel dan mencapai target mereka terlepas dari hasil serangan tersebut.

Sebelumnya pada Senin (23/5/2025), IRGC mengatakan mereka telah mencapai target strategis di seluruh wilayah pendudukan.

Mereka telah menggunakan rudal Khyber untuk pertama kalinya dalam gelombang pemboman terbaru rudal balistik berujung banyak untuk pertama kalinya.

Mengenai rudal ini, pakar militer menjelaskan bahwa Khyber dan Shakan adalah rudal hipersonik, dan keduanya tahan macet, dapat bermanuver, dan memiliki fitur reorientasi.

Perbedaan di antara keduanya terletak pada jumlah rudal kecil dan proyektil yang terdapat di kepala rudal utama. Berkisar antara 26 hingga 80 rudal yang memperluas lingkaran dampak dan mengenai target, katanya.

BACA JUGA: Rudal Iran dengan Hulu Ledak Lebih dari 1 Ton Bikin Israel Tercengang, Militer Lakukan Investigasi

Front Depan Israel mengumumkan bahwa mereka telah mendeteksi penembakan rudal ke Israel dari wilayah Iran, sementara media Israel memperkirakan bahwa 15 rudal ditembakkan dari Iran, beberapa di antaranya mendarat di wilayah Ashdod (Israel selatan), dan ledakan terdengar di langit Tel Aviv dan Yerusalem.

Dalam konteks ini, Channel 12 Israel melaporkan adanya serangan langsung terhadap perusahaan listrik di Israel selatan, sementara Menteri Energi Israel Eli Cohen mengatakan bahwa listrik terputus ke 8.000 rumah di Ashdod setelah serangan rudal Iran.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement