Rabu 13 Apr 2016 07:04 WIB

Hidayatullah Butuhkan Partner Dakwah di Pedalaman

Rep: C25/ Red: Achmad Syalaby
Dai di pedalaman Papua harus tahan banting kala berdakwah. Medan seberat apa pun tak menyurutkan langkah mereka.
Foto: Dok AFKN
Dai di pedalaman Papua harus tahan banting kala berdakwah. Medan seberat apa pun tak menyurutkan langkah mereka.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Minat para dai untuk berdakwah di pedalaman dinilai masih minim. Dibutuhkan sinergi dari banyak pihak demi menumbuhkan minat tersebut.

Kepala Biro Humas DPP Hidayatullah Mahladi mengungkapkan sulitnya menemukan dai-dai yang mau berdakwah di pedalaman, terutama yang berusia muda. Ia menuturkan kalaupun ada, angkanya masih sangat sedikit dan berbanding terbalik dengan jumlah daerah, yang butuh bimbingan dai.

"Kekurangan partner dakwah, bisa dihitung yang mau menjangkau pedalaman," kata Mahladi kepada Republika.co.id, Selasa (12/4). (Baca: Hidayatullah akan Gelar Silaturahim Dai).

Ia mengakui perlu perjuangan tinggi dalam mensyiarkan Islam di pedalaman, serta waktu cukup lama yang harus dikorbankan dai-dai muda. Hal itu dibutuhkan untuk beradaptasi dengan masyarakat sekitar, yang menjadi landasan utama diterimanya komunikasi yang hendak dilakukan.

Mahladi menambahkan sinergi dengan pemerintah yang juga masih minim. Padahal dakwah itu membutuhkan dana besar. Dia menjelaskan, sinergi dengan pemerintah pernah dilakukan dan berdampak baik, terutama dalam membekali dai kemampuan yang dibutuhkan masyarakat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement