Jumat 19 Feb 2016 06:30 WIB

Afrizal Sinaro: Membangun Budaya Baca Umat Islam Melalui IBF

Rep: c39/ Red: Damanhuri Zuhri
Afrizal Sinaro (kanan) dan Mendikbud Anies Rasyid Baswedan.
Foto:
Sejumlah pengunjung menghadiri pameran Islamic Book Fair, di Landmark, Kota Bandung, Sabtu (6/6). (foto : Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID,

Bagaimana rencana IBF di daerah-daerah?

Sebenarnya ini juga menjadi rencana kita karena kita menginginkan pameran ini tidak hanya bisa dinikmati masyarakat Jakarta dan sekitarnya.

Masyarakat di daerah juga menginginkan hal yang sama sebenarnya, tapi sekali lagi, kami terbentur dari segi pembiayaan. Katakanlah kita harus pergi ke Aceh, Medan, dan sebagainya. Itu kan biayanya pasti besar.

Sementara, fasilitas atau bantuan dari pemerintah itu tidak ada. Itulah yang membuat teman-teman penerbit agak kesulitan. Kalau seandainya ini bisa disinergikan, baik melalui Departemen Agama, Kanwil Agama di daerah atau pemda, saya kira ini suatu saat bisa terwujud dan setiap provinsi bisa menyelenggarakan IBF.

Jelang IBF apa harapan kepada masyarakat, khususnya umat Islam?

Ini adalah kesempatan baik buat masyarakat untuk mendapatkan buku-buku terbaik dan buku terbaru. Dan event ini akan berlangsung mulai dari 26 Februari sampai 6 Maret nanti. Selain itu, kelebihan dari IBF kali ini juga ada banyak diskon yang disediakan para penerbit. Ada yang 30 persen, 40 persen, dan 50 persen.

Untuk teman-teman yang mengelola perpustakaan daerah, perpustakaan sekolah,  kampus, atau perpustakaan masjid, bisa mendapatkan buku di IBF dengan harga-harga yang luar biasa. Dan pilihannya sangat banyak karena akan hadir sekitar 400 lebih penerbit untuk tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement