Rabu 27 Jan 2016 05:20 WIB

Kätlin Hommik-Mrabte: Islam Mendidik Kita Menjadi Lebih Baik

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Agung Sasongko
Mualaf (ilustrasi)
Foto: kaligrafibambu.com
Dua Kalimat Syahadat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Setelah belajar tentang berbagai macam agama, Kätlin akhirnya berkenalan dengan Islam. Meskipun demikian, butuh waktu lama baginya untuk mempelajari agama samawi tersebut. Setelah tiga tahun berlalu, ia semakin yakin bahwa Islam adalah jawaban atas segala pencarian spiritualnya selama ini.

Pada usia 21 tahun, Kätlin akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam. Keputusan itu diambilnya bertepatan pada bulan suci Ramadhan 2001. Selanjutnya, ia pun mulai menjalani puasa pertama dalam hidupnya. Ia tempa dirinya dengan baik untuk memperkokoh keimanannya. Baginya, bulan suci Ramadhan adalah sarana untuk mendidik manusia meraih kesempurnaan.

“Ketika orang-orang menanyakan alasanku memilih Islam, aku biasanya memberitahu mereka bahwa agama ini mampu menjelaskan siapa diriku sesungguhnya. Islam mampu menggambarkan hakikat penciptaan manusia dengan sempurna,” ujar Kätlin.

Sejak menjadi Muslimah, Kätlin memperoleh kedamaian batin yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Terutama setiap kali menyambut Ramadhan, ada semacam suasana yang sangat spiritual yang dialaminya.

“Sebagai Muslim, kita benar-benar diberkati Tuhan. Kita berpuasa selama satu bulan setiap tahunnya untuk membuat diri kita menjadi lebih baik. Ini adalah cara Tuhan mendidik kita. Inilah jalan kebenaran!” ucap perempuan berumur 35 tahun itu lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement