Jumat 13 Nov 2015 21:51 WIB

17 Alasan Ita Meigavitri Memilih Islam

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Mualaf
Foto:

JAKARTA -- Ita memeluk Katolik lantaran sejak TK-SMA bersekolah di lembaga pendidikan Katolik. Setelah Ita dibaptis, barulah ayah ibu dan adik-adiknya mengikuti jejak masuk Katolik. "Saya tidak sekadar duduk sebagai umat, tapi menjadi bagian dari tim sukses gereja," ungkap Ita. Dia aktif menjadi putra-putri altar di gereja.

Seolah takdir Allah SWT menuntun, selepas kuliah dia bekerja di lingkungan Muslim. Alumnus S-2 Universitas Tarumanegara itu berprofesi sebagai advokat. Ita mengaku, dia berambisi 'mengkristenkan' teman kerjanya. Identitas kekristenan dengan bangga dia perlihatkan. "Saya selalu membuat tanda salib. Tanda salib itu simbol kemenangan bagi umat Katolik," tutur dia.

Tindakan itu membuat risih teman Muslimnya. Mereka pun berbalik menyerang agama Katolik yang dianut Ita. Dia tak terima. Ia mengajukan pembelaan. "Heh, yang salah itu agamamu. Islam itu agama paling tidak rasional," sahut Ita.

Merasa jengkel, perempuan itu pun pergi ke toko buku mencari Alquran. Dia beli Alquran cetakan paling besar. Ita mengira itu edisi yang paling lengkap. Sampai di rumah, dia membukanya dan terheran. Tulisan macam apa ini. Dia tidak dapat membaca! Ita sempat marah, tapi segeralah dia kembali ke toko buku. Dia tukar dengan Alquran tafsir terjemahan.

Ambisinya hanya satu, yaitu mencari kesalahan Alquran dan menunjukkannya kepada kolega Muslimnya. Namun, Allah Maha Membalikkan hati seorang hamba. Perempuan itu malah jatuh hati. Dia merasa tidak ada satu pun kalimat yang salah atau kontradiktif dalam Alquran. Seketika, dia tergelitik kembali mendalami Injil yang selama 33 tahun belum pernah ia kaji serius. 

Giliran membuka Alkitab, Ita kaget luar biasa. Dia terantuk pada satu ayat dalam Imamat 11. Ayat itu menyebutkan, haram bagimu makan babi dan binatang berkuku belah lain. Bahkan, bangkainya pun jangan kamu sentuh. Ita heran, merasa selama ini umat Katolik sah-sah saja makan daging anjing dan babi. Setelah itu, Ita makin bernafsu membuka Alkitab.

Singkatnya, ia menemukan 17 alasan masuk Islam. Menurut dia, Yesus pun mengajarkan dua kalimat syahadat. Yesus tidak pernah menyebut dirinya Tuhan dan menyuruh manusia menyembah hanya kepada Allah. Sama seperti Alquran, Alkitab mengajarkan khitan, berwudhu, mandi junub, berjilbab, shalat menghadap ke kiblat, hukum qisas, dan larangan membungakan uang. "Bukan Alkitab yang salah, tapi penerapannya yang tidak pas," kata Ita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement