Sabtu 15 Aug 2015 08:30 WIB

Menenangkan Jiwa dengan Nongkrong Pilihan yang Salah

Rep: c25/ Red: Agung Sasongko
Anak yang pada nongkrong malam (ilustrasi).
Foto: Republika/Musiron
Anak yang pada nongkrong malam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Menghabiskan waktu di tempat tongkrongan hingga malam hari banyak dilakukan sebagian umat Islam. Kebiasaan ini justru bertolakbelakang dengan apa yang diteladankan Rasulullah.

Pakar Ilmu Alquran, Ahsin Sakhi mengungkap, Rasulullah tidak pernah beraktivitas di malam hari, lantaran menyegerakan istirahat setelah shalat Isya dan makan malam. Beliau beraktivitas pada dua pertiga malam untuk melaksanakan Tahajud.

"Jadi, terbiasa atau berniat menenangkan jiwa dengan tongkrongan merupakan pilihan yang salah," ucap dia, belum lama ini.

Ahsin mencontohkan, aktivitas malam tanpa manfaat pernah dicontohkan kaum Nabi Luth. Akibat dari aktivitas itu bermunculan kejahatan seperti perampokan, berkhianat, dan berwasiat dalam kemunkaran. Bahkan, mereka melakukan kejahatan yang belum pernah dilakukan sebelumnya, yaitu berhubungan badan dengan sesama jenis.

Ahsin menilai mereka yang menyia-nyiakan waktunya dengan menongkrong hanya mendekatkan yang bersangkutan pada kemunkaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement