Sabtu 15 Aug 2015 07:31 WIB

Bedanya Tongkrongan Zaman Dahulu dan Sekarang

  Nongkrong di Braga Culinary Night (BCN) di Jl Braga, Bandung, Sabtu (8/2).   (Republika/Edi Yusuf)
Nongkrong di Braga Culinary Night (BCN) di Jl Braga, Bandung, Sabtu (8/2). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak dahulu, fenomena tongkrong sudah ada. Selain, untuk tujuan bisnis masyarakat Indonesia juga memanfaatkan tongkrong untuk relaksasi.

Sosiolog Ricardi S Adnan menuturkan, tujuan itu bisa berubah tergantung dari kebiasaan atau tradisi masing-masing daerah. Ini berbeda dengan fenomena tongkrong saat ini. Semisal, kedai kopi di Aceh, warung kopi di pulau Jawa.

Yang membedakan dengan fenomena saat ini, kata dia, hanya terletak pada aspek sajian, interior dan juga hiburan yang disediakan cafe-cafe atau tempat nongkrong lain. Durasi waktu tongkrong bisa 24 jam. "Ini bentuk lain, sebenarnya ada juga kita tradisi itu," ujarnya.

Sayangnya, kata dia, kegiatan tersebut belakangan ini seakan menjadi sebuah momok. Lantaran orang-orang yang melakukannya seperti dibuat terbuai, sampai tanpa sadar menghabiskan sangat banyak waktu terbuang, tanpa melakukan kegiatan yang bermanfaat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement