REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara mengadakan Pertemuan Ilmiah Internasional Ulama dan Dai Asia Tenggara untuk pertama kalinya demi mengenalkan konsep Islam moderat.
“Acara ini untuk mengenalkan Islam yang moderat, forum ini diadakan untuk membina ulama dan dai menggunakan metode pemahaman," ujar Pembina Pertemuan Ilmiah Ulama dan Dai Asia Tenggara Syaikh Kholil bin Abdullah Al Hamid pada acara penutupan di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (11/8).
Pertemuan selama tiga hari di Lembang, Jawa Barat ini dihadiri sekitar 230 peserta dari seluruh perwakilan Indonesia dan beberapa negara seperti Thailand, Filipina, Vietnam, Kamboja, Timor Leste, dan Kamboja.
Penutupannya pun diwarnai pengesahan pernikahan massal 50 pasang pengantin. Selain itu, ada pula lomba menghafal Alquran dan hadis yang diikuti oleh para peserta pertemuan.
Acara ini diselenggarakan, imbuh Syaikh Kholil, dengan tujuan untuk membuat para ulama dan dai lebih bisa memahami maksud dan tujuan dari ajaran Islam yang hakiki. Serta menunjukkan wajah Islam yang moderat dan santun dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan.