Selasa 14 Jul 2015 07:53 WIB

WNI di AS: Belajar Alquran Guna Tangkal Pengaruh Negatif Kebudayaan Barat

Belajar mengaji.
Foto: Republika/Tahta Aidilla/c
Belajar mengaji.

REPUBLIKA.CO.ID,MARYLAND -- Sekelompok ibu Muslimah Indonesia yang menetap di negara bagian Maryland, tetap meluangkan waktu untuk belajar memperdalam agama Islam di 'Iqra Learning Center.' Mereka dibimbing oleh ibu guru Siti Chafsah yang sudah mengajar agama Islam di Amerika sejak tahun 1998.

Selain 24 orang ibu, juga ada 47 anak di sekitar Maryland yang menjadi murid Ibu Siti. Sekali seminggu, mereka belajar membaca Alquran dan pengetahuan agama Islam dalam kelas-kelas yang berisikan maksimal 7 murid setiap kelasnya.

Menurut Rini Gunaidi, seorang murid di Iqra Learning Center, memperdalam agama Islam secara menyeluruh sangatlah penting bagi Muslim yang tinggal di negara Amerika. “Karena di sini pengaruh dari kebudayaan barat sangat kuat sekali,” ujarnya.

Setiap 3 bulan sekali, Ibu Siti mengumpulkan murid-muridnya dalam acara Muhadoroh yang menjadi ajang bagi setiap murid untuk menampilkan kemampuan membaca Alquran, menghafalkan surat dan doa, pengetahuan mengenai tajwid dan berceramah atau tauziah.

Ibu Siti mengatakan,  acara Muhadaroh menjadi suatu tantangan bagi murid-muridnya. “Bersama teman-temannya, mereka bisa saling tukar-menukar sampai di mana mereka belajarnya,” ujarnya. Ibu Siti mengharapkan dengan adanya Mudaroh, ustadzah-ustadzah baru akhirnya dapat mengajar semua anak-anak di Maryland, Washington dan Virginia.

Ibu-ibu yang ikut Muhadaroh bergiliran tampil sesuai tugas yang diberikan. Walau tak mudah menyediakan waktu di tengah kesibukan hidup di rantau, dan belajar di usia yang tidak muda lagi, para ibu tetap semangat.

Salah seorang murid Iqra Learning Center, Ibu Yanti, mengatakan walaupun ia sudah berumur, ia termotivasi oleh orang-orang di sekitarnya yang semangat belajar lebih dalam tentang Islam.

Selebihnya, menurut Ibu Siti sangat penting bagi ibu untuk memiliki aqidah yang kuat agar bisa menjadi contoh yang baik bagi anak-anak. “Ibunya harus dididik, anaknya juga harus dididik, karena mayoritas anak-anak dekat ke ibu,” ujarnya.

Ibu Siti yang sudah mulai mengajar mengaji di Amerika sejak tahun 1998 diakui mampu memacu semangat belajar para ibu ini, seperti dituturkan Rini Gunaidi yang telah 3 tahun belajar setiap Rabu malam.

“Bu Siti orangnya tegas, baik buat kita-kta, terutama saya yang sudah tua, sering lupa kalau belajar, jadi kita memang harus terus didorong,” ujar Ibu Rini.

Sesuai dengan nama ‘Iqra’ yang diberikannya, Ibu Siti Chafsah berharap murid-muridnya dpat belajar membaca Alqur’an dengan cepat.

sumber : VOA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement