Senin 29 Jul 2024 21:14 WIB

MTQ Ajang Perluasan Persaudaraan

MTQ merupakan momentum menyebarluaskan kearifan Islam.

MTQ (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
MTQ (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TENGGARONG -- Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara (Sekdakab Kukar), Kalimantan Timur, Sunggono, menyebut Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) bukan sekadar lomba, namun mengandung nilai-nilai mendalam, di antaranya sebagai ajang menguatkan sekaligus memperluas persaudaraan.

"MTQ ini merupakan forum silaturahim yang mengandung nilai-nilai positif dalam memperkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan lintas etnis hingga lintas agama sebagai sesama anggota masyarakat," katanya di Tenggarong, Senin.

Baca Juga

MTQ, lanjutnya, merupakan kegiatan penting karena merupakan upaya untuk menumbuhkan kecintaan dan gairah masyarakat untuk senantiasa membaca, mempelajari, dan memahami isi kandungan Al Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup umat.

Sebelumnya, saat membuka MTQ di Kecamatan Tenggarong Seberang, ia mengingatkan semua pihak bahwa MTQ tidak hanya disikapi sebagai kegiatan rutinitas, tapi hendaknya mampu menjadi momentum strategis mewarnai pelaksanaan pembangunan dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

"Pemkab Kukar terus berupaya menjadikan masyarakat inovatif, berdaya saing, dan mandiri dengan cita-cita mulia, yaitu mewujudkan masyarakat yang hidup sejahtera dan bahagia," katanya.

Senada dengan Sunggono, Camat Tenggarong Seberang Tego Yuwono juga mengatakan MTQ bukan sekadar lomba untuk mencari qari-qariah dan hafidz hafidzah terbaik, namun juga upaya konkret umat Islam untuk menggali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Quran supaya dijadikan sebagai pedoman hidup.

"Melalui MTQ kita melakukan pembangunan mental dan spiritual setiap orang. Bukan menang atau kalah yang dicari, tapi ketika semuanya membaca dan memahami maknanya, maka hidup akan lebih tenang dan bahagia," ujarnya.

Ia juga mengatakan pembangunan yang dilakukan pemerintah ada dua hal, yakni pembangunan fisik dan mental, sedangkan MTQ yang digelar hingga Senin (29/7) ini merupakan bagian dari pembangunan mental spritual. "Melalui pembangunan mental spritual ini diharapkan dapat menjadi pintu gerbang bagi umat Islam untuk terus menggali, memahami, dan mengaplikasikan isi kandungan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari, sehingga terlahir pribadi-pribadi yang memiliki kemampuan intelektual tinggi dan tetap rendah hati," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement