REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rais Syuriah PBNU Ahmad Ishomuddin menilai kerusakan alam di Indonesia sudah memasuki tahap mengkhawatirkan. Saat ini jika melihat bumi Indonesia melalui pesawat terbang akan terlihat lubang-lubang botak.
Hal itu, kata Ahmad, akibat pengusaha tambang yang menelantarkan lahan tambang dan tidak memenuhi tanggung jawab untuk menimbun kembali. "Sebenarnya itu kasat mata bagi orang-orang yang memiliki pikiran," ujar Ahmad.
Ahmad pun menyerukan kepada pemerintah untuk tidak tinggal diam membiarkan perusahaan-perusahaan nakal. Ia meminta pemerintah menggunakan kekuasaan untuk melakukan kontrol, menegur, dan menghukum para pelaku pengrusakan bila perlu.
Ahmad sendiri mengapresiasi langkah Muhammadiyah yang melakukan jihad konstitusi untuk memerbaiki undang-undang yang bertentangan dengan kemaslahatan rakyat. "Semua UU harus berpihak pada kepentingan rakyat. Jika ada substansi yang bertentangan perlu diperbaiki," ujar Ahmad.
Ahmad menilai semua organisasi termasuk NU maupun Muhammadiyah merupakan ujung tombak rakyat. Oleh karena itu, mereka perlu untuk mengingatkan pemerintah ihwal eksploitasi SDA ini.