REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Prof Dr KH Ahmad Satori Ismail mengungkapkan kegiatan dakwah para Muslimah di majlis ta’lim masih kurang maksimal dan banyak yang perlu dievaluasi.
''Misalnya, tidak adanya kegiatan tanya jawab, juga belum ada kurikulum dakwah dan evaluasi yang dilakukan oleh ustazah maupun para jamaah,'' ungkap Satori Ismail kepada Republika, di Jakarta, Selasa (21/4).
Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini menilai, masih banyak Muslimah yang belum menjadikan kegiatan dakwah sebagai kebutuhan.
''Banyak Muslimah memandang kagiatan dakwah atau Majlis Ta’lim sebagai rutinitas belaka. Hasil dakwahnya pun masih dipertanyakan,'' kata Prof Satori.
Untuk meningkatkan peranan Muslimah dalam berdakwah, Satori menerangkan banyak hal untuk dilakukan. Menurutnya, dalam berumah tangga, sang suami hendaknya menyiapkan istri untuk bisa memahami dan menguasai ilmu agama.
Kemudian, sambung Prof Satori, suami juga harus menyiapkan anak perempuannya untuk mendalami ilmu agama yang selanjutnya bisa memberikan peranan dalam berdakwah Islam di Indonesia.
Alumnus Pondok Modern Gontor ini juga berpendapat, lembaga-lembaga dakwah seperti masjid perlu melakukan pelatihan untuk mempersiapkan para ustazah dan daiah yang baik.
Selain itu, setiap pribadi Muslimah juga harus menyadari akan pentingnya untuk menyeimbangkan kehidupan antara dunia dan akhirat. Dengan begitu, para Muslimah pun menyadari ilmu agama itu sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan dunia maupun akhirat.