Senin 16 Feb 2015 12:48 WIB

Himpuh Akui Jamaah Umrah Telantar Akibat 90 Persen Travel tak Berizin

Rep: c 14/ Red: Indah Wulandari
Umroh haji di Mekkah, suntik meningitis. (Republika/Desi susilowati).
Foto: Republika/Desi susilowati
Umroh haji di Mekkah, suntik meningitis. (Republika/Desi susilowati).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Penyelenggaraan umrah Indonesia menjadi sorotan pemerintah Arab Saudi karena  ditemukan banyak jamaah umrah yang telantar.

“Sekarang ini, cukup banyak terjadi. Informasi bahwa jamaah tidak bisa pulang, terkatung-katung karena penerbangan tertunda, itu ada. Tapi, hampir 90 persennya dilakukan penyelenggara-penyelenggara umrah yang tidak punya izin,” terang Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh) Baluki Ahmad, Senin (16/2).

Ia berpendapat, kualitas penyelenggaraan umrah yang demikian mesti dicermati lebih jauh. Untuk itu, lanjut Baluki, pihaknya meminta pemerintah dan semua pihak terkait untuk segera menindak penyelenggara-penyelenggara umrah yang tidak resmi.

Minimal, kata Baluki, tindak lanjut itu bisa dimulai dari pengawasan terhadap biro-biro travel yang menjanjikan perjalanan ibadah umrah dengan biaya terlampau murah atau memakai maskapai penerbangan yang tidak berkompeten. Demikian pula, dengan biro-biro yang tidak jelas di mana kantor pusatnya.

“Saya kira, segera pihak-pihak yang terkait bertindak menangani penipuan di bidang penyelenggaraan umrah dan haji. Karena memang lemahnya pengawasan,” ujar Baluki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement