REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri agama, Lukman hakim Saifudin menyatakan akan mengusulkan efisiensi penerbangan jamaah haji. Efisiensi tersebut bisa memangkas waktu perjalanan sehingga dapat mempercepat penyelenggaraan haji.
“Pagi ini (waktu Arab Saudi) kami akan menemui pihak otoritas bandara (GACA) dan Saudi Airlines untuk melobby agar jamaah haji geombang I kita bisa langsung tiba mendarat di Madinah,” ujar Menag. Lukman Hakim Saifudin kepada ROL, Senin (12/1) sore.
Selain itu, Menag juga akan mengusulkan agar gelombang II bisa kembali ke tanah air dari Bandara Madinah. Sehingga jamaah haji tidak melakukan perjalanan darat dari madinah ke mekkah atau sebaiknya seperti yang terjadi selama musim haji sebelumnya.
Rute penerbangan seperti ini akan mengungtungkan jamaah haji. Sebab jamaah tidak karena tidak perlu lagi menempuh perjalanan darat Jeddah ke Madinah atau sebaliknya yang ditempuh selama 5 hingga 6 jam.
Di samping meminta perubahan rute penerbangan, Menag juga mengatakan akan meminta ruangan untuk dijadikan kantor di kawasan bandara Jeddah, untuk mempemudah pengurusan haji setibanya di Bandara tersebut. “Kita juga akan minta disedakan ruang di Oktagon terminal haji bandara KAAIA Jeddah,” kata dia.
Menag juga menganggap pemeriksaan Mahram di ruang imigrasi bandara, tidak diperlukan. “Sebab seluruh jamaah haji kita telah bermahram, baik mahram suami-istri maupun mahram grup dalam sebuah kloter,” jelas menag.
Lukman juga meminta agar pasokan air zamzam untuk jamaah haji Indonesia diangkut dengan pesawat khusus. Kita akan meminta Saudi Airliness agar bisa mengangkut air zam-zam dengan menggunakan empty-flight,” pungkasnya.