Jumat 27 Jun 2014 16:12 WIB

Hormati Puasa, Tempat Hiburan di Ambon Tutup Tiga Hari

 Menjelang bulan suci Ramadhan sejumlah tempat ibadah mengadakan kegiatan keagamaan lebih intensif di mushola Al-Jihad, Bekasi, Kamis (26/6).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Menjelang bulan suci Ramadhan sejumlah tempat ibadah mengadakan kegiatan keagamaan lebih intensif di mushola Al-Jihad, Bekasi, Kamis (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon memberlakukan kebijakan menutup tempat hiburan selama tiga hari memasuki Ramadhan 1435 Hijriah.

"Kebijakan yang kami tempuh menjelang Ramadhan sebagai bentuk penghormatan kepada umat Muslim. Seluruh tempat hiburan di Ambon akan ditutup selama tiga hari pada awal Ramadhan," kata Sekretaris Kota Ambon Anthony Gustaf Latuheru, Jumat (27/6).

Menurut dia, surat edaran sudah disampaikan kepada seluruh pengusaha jasa hiburan malam untuk menghentikan aktivitas usaha selama tiga hari pada awal Ramadhan. "Kami telah melakukan pertemuan dengan pengusaha hiburan malam dan mereka telah menyepakti tidak membuka usaha selama tiga hari," katanya.

Anthony mengatakan, setelah tiga hari ditutup tempat hiburan malam mulai beroperasi pada pukul 22.00 WIT hingga 02.00 WIT. "Kami berharap pengusaha tempat hiburan dapat mematuhi kebijakan pemerintah sebagai bentuk tolerasi umat beragama dan membantu untuk memberikan informasi kepada pengunjung tentang waktu operasi," ujarnya.

Dia menjelaskan, selain menutup tempat hiburan malam selama tiga hari, tim terpadu yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja, Polres Pulau Ambon dan Kodim 1504 juga akan melakukan kunjungan ke sejumlah tempat hiburan. "Kami meminta pengunjung dan pengusaha untuk menerima tim terpadu sebagai bentuk pengawasan," katanya.

Dia mengakui, para pemilik rumah makan, restoran dan rumah kopi juga diimbau untuk menutup tempat usaha dengan tirai. "Kami tidak melarang pemilik untuk menutup tempat usaha tetapi kami mengimbau agar menutup jendela dengan tirai agar tidak mengganggu saudara kita yang menjalankan ibadah," katanya.

Anthony menambahkan, tolerasi umat beragama bukan saja ditunjukkan melalui tidak makan dan minum di tempat umum tetapi memberika rasa hormat lewat tutur kata dan perilaku. "Mari melalui momentum ramadhan kita introspeksi diri melalui tutur kata dan perilaku,dan mengurangi kesengajaan berlebihan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tandasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement