Senin 24 Mar 2025 15:02 WIB

Gandeng LazisMu, LDK Muhammadiyah Wujudkan Usaha Mualaf di Mentawai

Tidak hanya dakwah, LDK Muhammadiyah turut berdayakan ekonomi mualaf.

LDK PP Muhammadiyah berdayakan ekonomi kelompok mualaf di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat.
Foto: ist
LDK PP Muhammadiyah berdayakan ekonomi kelompok mualaf di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, KEPULAUAN MENTAWAI -- Pada akhir bulan suci Ramadhan 1446 H/2025 M ini, Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah merealisasikan "Mualaf Berdaya" di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Menurut Kamarul Zaman, program tersebut membuktikan kehadiran Persyarikatan tidak hanya untuk mendukung syiar Islam pada kalangan mualaf, melainkan juga ikut membangkitkan perekonomian mereka.

“Program Mualaf Berdaya yang terwujud dalam pemberdayaan sektor ekonomi sangat potensial, sehingga menunjang aktivitas dakwah dan menambah kebutuhan hidup para mualaf,” ujar Koordinator Program Mualaf Berdaya tersebut dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (24/3/2025).

Baca Juga

Kamarul menjelaskan, sejumlah mualaf di berbagai daerah di Indonesia membuka usaha bisnis industri rumahan (home industry). Di Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatra Barat, kalangan mualaf setempat ikut berkiprah dalam produksi aneka makanan ringan (snack). Di antara produknya adalah keripik talas, pisang, singkong, dan sukun. Semua itu dikemas dan dijajakan dengan merek "KripikMu." Selain itu, mereka juga didampingi LDK Muhammadiyah dalam menjalani usaha pengolahan ikan asin, ikan asap, lele asap, dan lele segar.

“Dengan adanya usaha ini, para mualaf menjadi lebih aktif dan secara otomatis semangat kebersamaan di antara mereka semakin tumbuh,” ucap Kamarul.

KripikMu dan pengolahan ikan asin menjadi produk unggulan di Mentawai. Bahkan, tak jarang produk-produk itu menjadi oleh-oleh khas Mentawai yang direkomendasikan oleh pemerintah daerah setempat.

Sekretaris LDK Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr Suhardin mengatakan, pembinaan mualaf membutuhkan strategi kreatif yang mencakup dua aspek utama, yaitu ekonomi dan pendidikan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Oleh karena itu, LDK Muhammadiyah di berbagai daerah di Indonesia menghadirkan program lainnya, yakni Mualaf Learning Center. Ini sebagai wadah pengembangan potensi para mualaf agar lebih mandiri.

"LDK hadir lewat Mualaf Learning Center memberdayakan mereka lewat dua sektor itu" ujar Suhardin.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kepulauan Mentawai, Rudi MSi menyampaikan, kiprah Persyarikatan di daerah ini adalah bukti nyata kepedulian untuk terus membersamai para mualaf setempat. "Kita menyaksikan langkah besar dalam upaya pemberdayaan saudara-saudara kita para mualaf di Kepulauan Mentawai. Program Mualaf Berdaya bukan sekadar kegiatan ekonomi, tetapi bentuk nyata dari kepedulian dan kebersamaan kita dalam membangun kemandirian mualaf," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement