REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan aksi penculikan bukanlah cara perjuangan Islam. Aksi ini dinilai tidak beradab dan jauh dari akhlak dalam Islam.
“Itu tindakan yang brutal. Kami, NU, mengutuk keras tindakan itu,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, di Jakarta, Senin (12/5) malam.
Pihaknya, menyayangkan adanya salah satu situs di Indonesia yang menyebut tindakan Boko Haram sebagai bentuk perjuangan dalam Islam. “Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan, Islam selalu mengajarkan kesantunan. Menculik bukan ciri perjuangan Islam, dan Islam tidak membenarkan menculik sebagai cara dalam perjuangan,” sebut Said.
Tak hanya itu, NU turut mengutuk rencana Boko Haram menjual pelajar putri yang telah diculiknya. Pihaknya mengajak Boko Haram untuk kembali ke jalan yang benar dalam perjuangan Islam. Said mengutuk keras terjadinya penculikan 223 pelajar putri oleh kelompok milisi Boko Haram di Nigeria. Ditegaskannya, menculik bukanlah ciri dan cara perjuangan Islam.
PBNU mendorong pemerintah Indonesia untuk berperan aktif dalam upaya pembebasan pelajar putri di Nigeria. Terlebih Indonesia sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia, harus memiliki kepedulian dalam peristiwa tersebut.