Rabu 07 May 2014 13:44 WIB

Menaati Fatwa Ulama (1)

Rep: c75/ Red: Damanhuri Zuhri
   Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (kiri) mencium tangan Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimun Zuber (kanan) usai rapat pleno Dewan Perwakilan Pusat (DPP) PPP di Jakarta, Selasa (22/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (kiri) mencium tangan Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimun Zuber (kanan) usai rapat pleno Dewan Perwakilan Pusat (DPP) PPP di Jakarta, Selasa (22/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, -- Ada saja sisi positif sekalipun mesti dibayar mahal dari sebuah konflik. Dalam kasus kisruh internal PPP, umat masih mendapat secercah pelajaran berharga tentang pentingnya menaati ulama.

Islah yang terwujud di internal elite PPP tak terlepas dari fatwa yang dikeluarkan Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), KH Maimun Zubair.

Pengasuh Pondok Pesantren al-Anwar, Sarang Rembang, Jawa Tengah, itu mengaku sedih atas kisruh internal akhir-akhir ini. Ia malah menangis melihat perselisihan antara pimpinan partai.

"Saya sedih dan menangis atas apa yang terjadi pada akhir-akhir ini (PPP)," ujar Maimun di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (22/4).

Menurutnya, PPP mendasarkan nilai-nilai perjuangan pada amar makruf nahi mungkar. Karenanya, setiap pimpinan pun diminta untuk menerapkan sikap itu.

Karena, pimpinan mencerminkan partai. "Mereka yang tidak menerapkan amar makruf nahi mungkar tidak pantas memperjuangkan itu," katanya.

Majelis syariah telah mengeluarkan fatwa yang mendesak agar islah antara pihak Suryadharma Ali dan Romahurmuziy secepatnya dilakukan.

Fatwa tersebut merupakan kekhawatiran para kiai terhadap kisruh yang melanda PPP. "Apa yang terjadi di DPP PPP sangat memprihatinkan. Islah harus secepatnya dilakukan," katanya menegaskan.

Pentingnya menaati ulama ini pun pernah disampaikan oleh Syekh Abu Thalhah dalam risalah kecilnya yang berjudul, Manzilat al-Ulama wa Makanatuhum fi al-islam, masih banyak ulama yang tetap konsisten dengan keislaman yang kuat.

Kategori ulama tersebut, seperti yang pernah diutarakan Ibnu Abbas. Menurut sahabat yang berjuluk Turjaman Alquran itu, ulama ialah mereka yang membekali diri dengan pemahaman yang integral dan komprehensif tentang agama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement