Rabu 19 Feb 2014 16:53 WIB

Kerukunan tak Cukup Hanya Hiasan Bibir

Peringatan Hari Toleransi Internasional di Jakarta.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Peringatan Hari Toleransi Internasional di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH – Kerukunan antarumat beragama sangat penting dan harus dipelihara secara berkelanjutan. Apalagi masyarakat Indonesia terdiri atas berbagai etnis dengan segala dinamika.

Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengatakan, kerukunan sudah diketahui banyak orang memiliki sifat dinamis, dan cepat berubah seketika. “Karena itu harus dirawat,” ujarnya  usai melepas gerak jalan kerukunan di Lapangan Teuku Umar, Meulaboh, Aceh, Rabu (19/2) pagi.

Gerak jalan kerukunan ini dihadiri ribuan santri, murid sekolah, dan umat dari berbagai etnis dan organisasi kemasyarakatan (ormas) di daerah itu.

Ikut mendampingi Menteri Agama antara lain Direktur Pendidikan Islam Dede Rosada, staf khusus Budi Setiawan, Sekretaris Ditjen Bimas Islam Muhammad Amin, Kanwil Kemenag Aceh Sa'dan dan sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian Agama.

Pada saat bersamaan, Menag juga meresmikan berdirinya grup kasidah dengan nama Kasidah Pembangunan. Disebut demikian karena pemain musik dan penyanyinya adalah anggota Darma Wanita Pembangunan.

Menag melanjutkan, kerukunan dan kesatuan bangsa harus dibaca dalam satu kesatuan. Sebab, ia adalah kunci bagi kehidupan bangsa.

“Supaya lebih rukun antarbudaya, antarsuku, sistem nilai yang berbeda, maka gerak jalan menyehatkan itu bisa membawa satu sama lain berkomunikasi sehingga tercipta saling kenal,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement