Jumat 04 Jan 2013 15:24 WIB

Kontroversi Ucapan Natal (1)

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: fanpop.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Membahas ulang persoalan boleh tidaknya ucapan Natal, tak ada kata usang.

Bisa saja ini menjadi bahan renungan bersama pada 2013 atau tahun berikutnya; agar lebih bijak mengeluarkan pendapat. Apalagi, berkaitan dengan sentimen keagamaan.

Bukan soal ucapan keagamaan agama tertentu, tapi dalam konteks keindonesiaan tentunya, ada banyak varian agama dengan ragam perayaan hari besar mereka.

Di Tanah Air, banyak respons menyikapi polemik ini. Tapi, agar lebih proporsional, penting pula menelisik isu serupa di mancanegara. 

Isu boleh tidaknya mengucapkan selamat Natal bagi umat Nasrani, tak hanya mengundang polemik di Tanah Air. Di sejumlah negara, topik ini menggelinding menjadi bola panas, tidak sekadar di kalangan para akademisi dan cendekiawan Muslim.

Di Mesir misalnya, polemik boleh atau tidaknya Natal dijadikan sebagai komoditas partai politik. Partai Keaslian Salafi (al-Ashalah as-Salafi) menolak ucapan Natal.

Beberapa hari menjelang Natal 2012, Ketua Pimpinan Partai yang mengusung ideologi salafi itu, Adil Abdul Maqshud, menegaskan tak akan pernah menghaturkan ucapan Natal bagi umat Nasrani yang membudakkan diri kepada Barat. “Mereka anggap kita agresor dan penjajah untuk menjilat ke Barat,” katanya.

Pernyataan ini memicu reaksi keras dari lembaga fatwa tertinggi di Negeri Piramida tersebut, Dar al-Ifta'. Mufti Mesir sekaligus pimpinan Dar al-Ifta', Syekh Ali Jum'ah, mengatakan ucapan Natal boleh ditujukan kepada kaum Nasrani.

Ucapan tersebut merupakan bentuk interaksi sosial dan hadiah. Perlakuan baik terhadap sesama itu sangat ditekankan dalam Alquran, seperti yang tertuang di surah al-Baqarah ayat 83, an-Nahal 90, dan al-Mumtahanah ayat 8. Tapi, ia memberikan catatan agar berhati-hati dalam pemberian selamat tersebut tetap dalam koridor dan tidak keluar dari akidah Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement