Ahad 18 Nov 2012 13:33 WIB

Iri Hati yang Dilarang (3-habis)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: askmen.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Cara mengobati penyakit dengki dan iri hati adalah terkadang bisa dengan cara melakukan zuhud (menjauhi keduniawian).

Dan terkadang bisa diobati dengan cara melihat dan meneliti jauh ke depan segala dampak negatif dari kenikmatan-kenikmatan yang terkadang mengakibatkan timbulnya malapetaka dan musibah bagi yang bersangkutan.

Tetapi jika ia tidak mengungkapkan gejolak hatinya dalam bentuk ucapan dan perbuatan, maka sifat yang ada dalam dirinya ini tidak membahayakan dirinya.

Allah SWT telah mencap orang-orang Yahudi sebagai pendengki di berbagai tempat dalam kitab-Nya.

Allah berfirman, “Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran sesudah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 109).

Allah SWT juga berfirman,  “Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepada manusia itu?” (QS. An-Nisa: 54).

Rasulullah SAW juga pernah bersabda, “Penyakit yang menimpa umat sebelum kamu telah merayap dalam tubuhmu yakni hasud dan benci. Benci adalah bagaikan pisau cukur yang bisa mencukur agama, tetapi bukan pisau untuk rambut.”

“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman kekuasaan-Nya, kamu masih belum dikatakan menjadi orang-orang yang beriman, hingga kalian saling mencintai.”

“Inginkah kalian aku beritahu tentang sesuatu yang jika kalian lakukan, kalian bisa saling mencinta? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Imam Ahmad dan Turmudzi).

Allah SWT berfirman, “Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepada manusia itu? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar.” (QS. An-Nisa: 54).

* Khutbah Masjidil Haram oleh Syekh Abdullah Ibnu Muhammad Al-Khulaifi, Khatib dan Imam Masjidil Haram

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement