REPUBLIKA.CO.ID, Meski rasanya tak terlalu manis, namun Kurma Ajwa atau Kurma Nabi diyakini memiliki khasiat dan keutamaan dibanding kurma jenis lain. Keutamaan kurma Ajwa disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim.
‘’Siapa pun yang pagi-pagi makan tujuh buah kurma ‘Ajwa’, maka pada hari itu dia tidak mudah keracunan dan terserang penyakit,” demikian bunyi hadis itu.
Lalu, mengapa kurma itu disebut Ajwa? Menurut sebuah riwayat, rasulullah SAW bisa berbuka puasa dengan kurma. Ketika itu, Ajwa nama anak Salaman Alfarisi memeluk Islam.
Ajwa mewakafkan lahan kurmanya untuk perjuangan Islam. Nabi SAW kemudian menyebut kurma yang sering dimakannya pada saat berbuka puasa sebagai kurma Ajwa.
Di bawah Ajwa ada kurma Sukariyah. Harganya 50 riyal per kilogram. ‘’Semua kurma ini berasal dari dalam negeri tak ada yang impor, ‘’ kata Hamid.
Pasar kurma di Kakiyah mirip pasar induk. Para pedangan kurma di kota Makkah juga belanja kurma dari pasar itu. Membeli dalam jumlah banyak membuat harga kurma menjadi lebih murah.
Nah, bagi jamaah haji yang ingin membawa kurma Ajwa sebagai oleh-oleh sebaiknya datang ke pasar ini. Sebab, harga kurma Rasulullah itu di pasar-pasar dekat Masjidil Haram bisa mencapai 100 hingga 115 riyal per kilogram.
Jamaah bisa datang berombongan dengan menyewa taksi untuk singgah dan berburu aneka kurma di pasar ini. Tentu saja, dengan tawaran harga yang lebih miring.