Sabtu 14 Jul 2012 23:03 WIB

Pelopor Revolusi Hijau Abad Pertengahan (3-habis)

Rep: Heri Ruslan/ Red: Chairul Akhmad
Revolusi Hijau (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Revolusi Hijau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Para sarjana pertanian Islam juga mampu menyusun sejumlah ensiklopedia pertanian dan ilmu tumbuh-tumbuhan atau botani.

Salah seorang sarjana pertanian Muslim yang banyak memperkenalkan dan menemukan tanaman baru adalah Ibnu Al-Baitar.

Pada awal abad ke-9 M, sistem pertanian modern telah menjadi sentra kehidupan ekonomi dan organisasi dalam dinasti Islam. Kekhalifahan Islam menggantikan peran Roma sebagai eksportir produk pertanian.

Selama revolusi pertanian Muslim, pengolahan gula mulai diproduksi secara besar-besaran. Penggilingan dan perkebunan gula dalam skala besar bermunculan.

Sejumlah kota di 'Timur Dekat' seperti Anatolia, Yordania, Suriah and Lebanon, Georgia, Armenia, Mesopotamia, Afrika Utara, dan Spanyol didukung dengan sistem pertanian yang ditopang irigasi yang luas berbasis pengetahuan hidrolik dan prinsip-prinsip hidrostatis.

Sistem irigasi juga digerakkan dengan sistem yang canggih seperti noria, pemutar air, dam, serta waduk. Pada era keemasan Islam, penguasa juga memberikan insentif bagi para pemilik lahan serta para petani penggarapnya.

Dinasti Islam pada masa itu mengakui kepemilikan pribadi dan hasil panen dibagi dengan para penggarapnya. Sementara Eropa masih menerapkan sistem budak di pertanian dan perkebunan.

Pada zaman kejayaan Islam berlangsung transformasi sosial melalui perubahan kepemilikan lahan. Setiap orang, perempuan atau laki-laki dari berbagai etnis serta agama memiliki hak untuk membeli, menjual, menggadaikan, serta menyewakan lahan untuk pertanian atau keperluan lainnya.

Setiap kesepakatan dalam pertanian, industri, perdagangan dan ketenagakerjaan harus disertai dengan kontrak. Kedua belah pihak harus memegang kontrak itu. Demikianlah, Islam menjadi pelopor revolusi hijau dan globalisasi hasil pertanian di abad pertengahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement