Senin 25 Jun 2012 08:18 WIB

Simbolisme Huruf dan Angka (3)

Ilustrasi
Foto: gambaronline.com
Ilustrasi

Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar

Banyak lagi pemaknaan lain dari huruf-huruf hijaiyah yang dihubungkan dengan organ tubuh manusia.

Di antaranya lagi ada yang menghubungkan mulut dengan huruf mim, mata dengan shad atau ‘ain (yang memang berarti mata), rambut dihubungkan dengan huruf dal atau jim, dan sebagainya.

Tentu saja kita berhak untuk tidak percaya dengan semuanya itu, tetapi bagi orang-orang yang meyakininya mungkin mereka memperoleh manfaat, walaupun hanya berupa sugesti dan motivasi untuk lebih kuat mencari dan menemukan Tuhannya. Allahua’lam.

Bagi penganut ajaran hurufi, mereka menggambarkan manusia sebagai tiruan sempurna Lauhul Mahfudz, tempat segala sesuatu tersimpul. Agak mirip dengan ahli kosmologi yang menganggap manusia sebagai mikrokosmos, karena manusia mirip sekali dan merupakan miniatur alam raya (makrokosmos).

Seorang penyair Indo-Persia, yang mungkin terpengaruh dengan aliran hurufi ini pernah membuat syair sebagai berikut:

“Wajahmu bagaikan tiruan Alquran, tanpa ralat dan kesalahan, yang telah digoreskan oleh pena nasib khusus dari tinta wewangian. Mata dan mulutmu adalah sajak-sajak yang titik untuk berhenti. Alis matamu adalah maddah (untuk memanjakan alif). Bulu matamu adalah pertanda tasrif, bintik dan huruf bawah dan titik-titik.” (Dikutip dari Syit Qani’ dalam Maqalat Al-Syu’ara’ oleh Schimmel).

Ibnu Arabi ketika memaknai Surah Al-Qalam: 1, terutama arti huruf nun yang diartikan malaikat atau tinta dawat menurut sufi lain, qalam diartikan dengan pena sebagai makhluk pertama, dan wa ma yasthurun dihubungkan dengan Lauhul Mahfudz.

Demikian pula, ketika ia memaknai titik di bawah huruf ba pada basmalah, yang dianggap sebagai tulisan pertama pena itu, yang dari titik ini pecah dan mengalami pengembangan (expanding universe) yang dihubungkan dengan Surah Adz-Dzaariyaat: 47, (“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya”).

Penjelasan-penjelasan tersebut kata Ibnu Arabi memerhatikan secara khusus makna-makna huruf lebih dari sekedar komponen teks. (Penjelasan lebih perinci tentang hal ini, lihat artikel terdahulu: “Rahasia Basmalah”).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement