REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Lebih dari dua ribu generasi Z memadati Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (27/6/2025) pagi dalam gelaran bertajuk “Peaceful Muharam bersama Gen-Z”. Kegiatan ini menjadi momen langka sekaligus simbol kebangkitan kesadaran spiritual di kalangan anak muda.
Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Menteri Agama (Menag) Prof KH Nasaruddin Umar mengatakan, pemandangan ribuan anak muda yang memenuhi ruang utama Istiqlal adalah tanda perubahan besar.
“Kalau dulu Istiqlal identik dengan para pensiunan, hari ini justru dipenuhi anak-anak muda yang menghidupkan masjid. Ini bukan sekadar perubahan demografi, ini pertanda bangkitnya kesadaran generasi penerus,” ujar Nasaruddin dalam sambutannya.

Menurut dia, kehadiran Gen-Z di masjid bukan hanya tentang semangat religiusitas, tetapi juga tentang pembentukan karakter. Dia pun menekankan bahwa Indonesia ke depan tidak hanya butuh orang pintar, tetapi juga pribadi yang jujur, tahan uji, dan bisa dipercaya.
“Pintar itu baik, tapi belum cukup. Kita butuh generasi yang tahan tekanan, lurus, punya loyalitas, dan bisa dipercaya. Itulah esensi dari al-amin,” ucap dia.
Nasaruddin lalu mengisahkan pengalaman sebuah perusahaan multinasional di ITB yang hanya menerima dua dari 200 pendaftar, bukan karena kurang pintar, tetapi karena kurang karakter.
“Yang lolos adalah mereka yang lurus dan tahan uji. Karena masa depan tidak bisa dibangun oleh orang yang cepat goyah atau mudah tergoda,” kata Nasaruddin.