REPUBLIKA.CO.ID, Menyambung tali silaturahim merupakan salah satu kewajiban seorang Muslim, sedangkan memutusnya termasuk dosa besar. Silaturahim memiliki keutamaan yang sangat besar, selain di dunia dan juga kelak di akhirat. Allah SWT dan Rasulullah SAW menjanjikan pahala yang sangat besar bagi Muslim yang bersilaturahim.
Orang yang gemar bersilaturahim pun akan mendapatkan manfaat yang tak terhingga dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah SAW mengungkapkan, orang yang suka dan gemar bersilaturahim akan di luaskan rezekinya dan dipanjangkan usianya.
Nabi SAW bersabda, ‘’Barang siapa yang suka apabila Allah membentangluaskan rezeki banginya dan memanjangkan umurnya, maka hendaklah ia bersilaturahim. (HR Bukhari). Kebenaran hadis itu telah dibuktikan melalui hasil penelitian ilmiah yang dilakukan Dr Rachel Cooper, dari Dewan Penelitian Medis.
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam British Medical Journal itu menyebutkan bahwa orang yang suka bersalaman dan bersilaturahim lebih panjang usianya. Menyambung tali silaturahim pun sangat diperintahkan kepada setiap umat yang beriman.
Rasulullah SAW bersabda, ‘’…Barang siap yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahim…’’ (HR Bukhari). Nah, agar silaturahim bisa memberi manfaat dunia dan akhirat, maka adab-adabnya perlu diperhatikan.
Apa sajakah adab silaturahim yang harus diperhatikan seorang Muslim? Syekh Abdul Azis bin Fathi as-Sayyid Nada dalam kitab Mausuu’atul Aadaab al-Islamiyah merinci adab-adab silaturahim yang sesuai dengan tuntunan Alquran dan sunah. Berikut adalah adab bersilaturahim:
Niat yang baik dan ikhlas
‘’Allah tak menerima amal kecuali dilakukan dengan ikhlas. Maka wajib bagi siapapun mengikhlaskan niatnya kepada Allah SWt dalam menyambung tali silaturahim. Janganlah, seseorang bersilaturahim dengan tujuan riya,’’ ungkap Syekh Sayyid Nada.
Mengharap pahala
Menurut Syekh Sayyid Nada, hendaknya seorang Muslim bersilaturahim untuk menentikan dan mengejar pahala, sebagai mana yang telah Sang Khalik janjikan. Untuk itu, hendaknya seseorang yang bersilaturahim menunggu balasan yang setimpal dari manusia.
Memulai silaturahim dari yang terdekat
‘’Semakin dekat hubungan rahim, maka semakin wajib menyambungnya,’’ ungkap Syekh Sayyid Nada. Perkara ini, kata dia, perlu diperhatikan setiap Muslim dalam menyambung tali silaturahim.