Kamis 05 Jan 2012 04:00 WIB

Ini Dia Adab Menerima Telepon dalam Islam (Bag 1)

Telepon Pedesaan: Pedesaan di Indonesia membutuhkan dukungan telefoni dasar, bukan broadband
Foto: taufik rachman
Telepon Pedesaan: Pedesaan di Indonesia membutuhkan dukungan telefoni dasar, bukan broadband

REPUBLIKA.CO.ID, Bertelepon telah menjadi kebutuhan primer masyarakat modern. Kini, sehari pun manusia tak bisa lepas dari teknologi komunikasi itu. Mulai dari perkotaan hingga pedesaan, sebagian besar orang telah memiliki telepon seluler.

Agar lebih bermanfaat, sebaiknya kaum Muslim memperhatikan tata cara atau adab bertelepon yang sesuai dengan ajaran Islam. Dalam tulisan ini akan dijelaskan mengenai adab yang perlu diperhatikan oleh orang yang menerima telepon.  

‘’Saya memaparkan adab yang berkaitan dengan telepon ini seraya memohon pertolongan Allah SWT, ‘’ ujar Syekh Abdul Azis bin Fathi as-Syayyid Nada dalam kitab Mausuu’atul Aadaab al-Islamiyah. Lalu apa saja adab yang perlu diperhatikan oleh orang yang menerima telepon itu?

Pertama, tidak membiarkan telepon berdering tanpa dijawab. Menurut  Syekh Sayyid Nada, hendaklah pihak yang menerima telepon tidak membiarkan telepon berdering dalam waktu lama.

‘’Kecuali dia tahu dengan yakin siapa yang meneleponnya dan tidak ingin menjawabnya karena sebab-sebab tertentu,’’ tuturnya. Menurut Syekh Sayyid Nada, seseorang yang membiarkan telepon berdering berkali-kali tidak dijawab tanpa alasan bukanlah akhlak seorang Muslim.

Sebab, tutur dia, barangkali ada orang  yang menelepon tersebut adalah orang yang ingin meminta tolong kepadanya atau kerabat yang ingin mengunjunginya. ‘’Tidak menjawab telepon, sama saja tak membukakan pintu kepada orang yang mengetuk pintu rumahnya. Padahal bisa jadi orang yang mengetuk pintu itu sedang kesusahan dan butuh pertolongan.’’

Kedua, seorang wanita jangan menjawab telepon ketika baru bangun tidur. Menurut Syekh Sayyid Nada, sebagian besar wanita suaranya sangat lembut ketika baru bangun tidur, yang mengesankan dia masih malas dan mengantuk.

Jika ia mengangkat telepon dan laki-laki yang menghubunginya memiliki penyakit di dalam hatinya, maka suara wanita tersebut bisa membangkitkan syahwat.‘’Oleh karena itu hendaklah wanita yang baru bangun tidur tidak menjawab panggilan tersebut,’’ ungkap Syekh Sayyid Nada.

Ulama terkemuka itu mengutip  Alquran surah Al-Ahzab ayat 32, Allah SWT berfirman, ‘’Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.’’ Namun, kata Syekh Sayyid Nada,  jika wanita tersebut tegas suaranya, sehingga tidak terdengar mendesah, maka tidak apa-apa dia menjawab telepon. (bersambung)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement