Senin 30 Dec 2019 15:21 WIB

Akhir Tahun, Wamenag Minta Umat Evaluasi Capaian Ibadah

Pada 2020, Zainut berharap masyarakat bisa lebih dewasa menyikapi segala perbedaan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid (kedua dari kiri) saat meluncurkan sistem peringatan dan respon dini konflik keagamaan dalam acara Ekspose Produk Kelitbangan di Auditorium KH. M. Rasjidi Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Senin (30/12).
Foto: Republika/Muhyiddin
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid (kedua dari kiri) saat meluncurkan sistem peringatan dan respon dini konflik keagamaan dalam acara Ekspose Produk Kelitbangan di Auditorium KH. M. Rasjidi Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Senin (30/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang malam pergantian tahun, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid meminta seluruh masyarakat Indonesia mengevaluasi dan merenungkan capaian ibadahnya selama 2019. Dengan bermuhasabah di akhir tahun, Zainut berharap masyarakat bisa menjalani kehidupan yang lebih baik.

"Mudah-mudahan di akhir tahun seluruh masyarakat Indonesia melakukan evaluasi, muhasabah untuk merenungkan terkait dengan capai-capaian ibadahnya," ujar Zainut saat ditemui dalam acara Ekspose Produk Kelitbangan di Auditorium KH. M. Rasjidi Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Senin (30/12).

Baca Juga

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengatakan, dengan melakukam muhasabah di akhir tahun masyarakat juga diharapkan kedepannya bisa memberikan manfaat yang lebih untuk bangsa dan negara. "Mudah-mudahan ke depan lebih baik, lebih memiliki tingkat manfaat yang besar untuk kepentingan bangsa dan negara," ucapnya.

Pada 2020, Zainut juga berharap masyarakat bisa lebih dewasa dalam menyikapi segala perbedaan yang ada, sehingga Indonesia bisa menatap ke arah yang lebih maju lagi. "Terkait dengan kerukunan tentunya kita berharap masyarakat Indonesia semakin dewasa menyikapi perbedaan-perbedaan pandangan, baik pandangan keagamaan, pandangan kemasyarakatan, kebangsaan, sehingga kita lebih bisa menatap Indonesia ke depan dengan lebih cerah dan lebih baik. Masyarakat rukun Indonesia maju," kata Zainut.

Pada 2019, masyarakat Indonesia telah melewati pemilu dan pilpres yang telah berdampak pada retaknya persatuan. Karena itu, menurut Zainut, tahun depan masyarakat Indonesia harus lebih meningkatkan lagi rasa persaudaraan antarsesama bangsa.

"Memang sisa-sisa pemilu kemarin pasti masih ada. Tentunya konsolidasi kehidupan maayarakat saya kira harus lebih ditingkatkan untuk merekatkan, mempersatukan kesatuan bangsa Indonesia," ujarnya.

Dia menambahkan, tantangan tahun depan tentu berbeda dengan tantangan pada 2019. Jika 2019 masyarakat dihadapkan dengan pemilu, maka tahun depan masyarakat akan dihadapkan dengan tantangan yang lebih beragam. "Kalau tantangan 2019 lebih kepada aspek pemilu, mungkin tantangan ke depan pasti lebih beragam. Untuk itu semangat persatuan dan kesatuan itu harus ditumbuhkan, dikuatkan," kata Zainut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement