REPUBLIKA.CO.ID,Dua jamaah haji Indonesia yakni asal Banda Aceh kloter dua dan Embarkasi Bekasi kloter 6 meninggal dunia Jumat siang waktu Arab Saudi.
Kedua jamaah tersebut adalah Sudarmin bin Adam (55) asal Banda Aceh dan Mutaminah binti H Sueb embarkasi Bekasi kloter 6.
Sudarmin wafat akibat terserang stroke dan mengalami pendarahan di kepala. Sedangkan Mutaminah wafat akibat penyakit jantung yang dideritanya.
"Data yang kita peroleh dia (Mutmainah) meninggal karena jantung," kata Kepala Daerah Kerja Mekkah Subakin Abdul Muthalib saat dikonfirmasi wartawan di kantornya, Madinah, Jumat.
Kedua jamaah itu sesuai ketentuan dimakamkan di Baqi, Madinah.
Subakin menjelaskan, Sudarmin wafat saat menjalani perawatan di RS King Fahd Arab Saudi. Sementara Mutaminah meninggal saat menjalani perawatan di RS Al Anshor Madinah.
Sebelum dibawa ke rumah sakit, Mutaminah pingsan di jalan saat akan menuju Masjid Nabawi. "Data yang kita peroleh dia meninggal karena jantung," ujar Subakin.
Saat ini PPIH Madinah sudah mengeluarkan surat keterangan tidak keberatan dimakamkan di Madinah. Sebab, tanpa ada surat tersebut, pihak pemerintah Arab Saudi tidak berkenan menguburkan seseorang, meski jamaah haji. "Itu sudah ketentuan di sini (Arab Saudi)," kata Subakin.
Dengan demikian tercatat sudah tiga jamaah haji asal Indonesia yang wafat. Jamaah pertama yang wafat adalah Siswanto asal embarkasi Medan kloter dua Sumut.
Dia meninggal saat dalam penerbangan dari Medan menuju Jeddah. Siswanto diketahui wafat akibat gagal jantung. Menurut catatan, pada hari keempat kedatangan, jumlah jamaah calon haji (calhaj) yang masuk Madinah mencapai 20.138 orang.
Ketua Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Dokter Subagyo mengimbau para calhaj menjaga fisik dan memperhatikan kesehatannya. Terutama bagi calhaj yang masuk dalam kecenderungan risiko tinggi tidak boleh sampai kelelahan. "Tidak boleh terlalu capek," imbau Subagyo.
BPHI Madinah hingga saat ini masih merawat 14 calhaj. Dari jumlah itu, 3 orang menderita masalah psikologis.