REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS-–Suriah telah melarang pemakaian cadar Islam yang menutupi wajah di perguruan tinggi negeri. Larangan Kementerian Pendidikan memakai niqab (tutup wajah) itu merupakan rentetan kasus serupa yang terjadi di Eropa yang melarang pemakaian cadar, meskipun telah dianggap diskriminasi terhadap umat Islam.
Seorang pejabat setempat mengatakan, larangan yang mempengaruhi kampus negeri dan swasta itu bertujuan untuk melindungi identitas Suriah yang sekuler. Namun, pejabat itu tidak mau menyebutkan namanya karena tidak berwenang untuk berbicara ke media.
Larangan yang digulirkan Ahad tersebut tidak berpengaruh pada jilbab, sebuah pakaian yang banyak dipakai perempuan Suriah. Pakaian penutup wajah itu belum meluas di Suriah, meskipun baru-baru ini telah dijadikan pakaian umum.
Perkembangan pemakaian cadar itu merupakan sesuatu yang di luar pengetahuan negara yang dipimpin oleh pemerintah sekuler atau rezim otoritarianisme. Bulan lalu, media lokal melaporkan bahwa ratusan guru sekolah dasar (SD) yang memakai penutup wajah tersebut dipindah ke pekerjaan bagian administrasi.