Rabu 24 Dec 2025 11:53 WIB

UIN Jakarta Kukuhkan 5.121 Guru Profesional PPG Batch 3

UIN Jakarta jadi pusat penguatan mutu dan profesionalisme guru.

Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, memberikan sambutan.
Foto: Erdy Nasrul/Republika
Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, memberikan sambutan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengukuhkan sebanyak 5.121 peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) Batch 3 Tahun Akademik 2025/2026 sebagai guru profesional, dalam sebuah seremoni yang berlangsung khidmat dan penuh semangat pada Selasa (23/12).

Kegiatan pengukuhan ini menegaskan peran strategis UIN Jakarta sebagai salah satu pusat penguatan mutu dan profesionalisme guru di Indonesia.

Baca Juga

Acara tersebut dihadiri sejumlah pejabat nasional dan daerah, antara lain Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama RI, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten dan DKI Jakarta, serta jajaran pimpinan UIN Jakarta dan FITK.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, menegaskan bahwa pengukuhan guru profesional bukanlah akhir dari sebuah proses, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar dalam perjalanan pendidikan bangsa.

“Pengukuhan hari ini adalah capaian yang patut disyukuri, sekaligus amanah besar yang harus dijaga. Ini bukan garis akhir, tetapi titik mula dari perjalanan baru sebagai pendidik profesional,” ujar Tholabi di hadapan ribuan peserta PPG yang dilakukan secara hybrid.

Menurut Tholabi, guru memiliki peran yang jauh melampaui sekadar penyampai pengetahuan. Guru adalah sosok pembentuk karakter dan penuntun generasi masa depan. Karena itu, profesionalisme guru tidak hanya diukur dari penguasaan materi, tetapi juga dari keteladanan, integritas, dan kepekaan sosial.

Ia menyoroti tantangan besar dunia pendidikan di era digital, ketika teknologi berkembang sangat cepat dan peserta didik memiliki akses luas terhadap berbagai sumber informasi. Dalam situasi tersebut, guru dituntut mampu beradaptasi, menguasai teknologi pembelajaran, sekaligus menjaga dimensi humanis pendidikan.

“Teknologi boleh semakin canggih, tetapi ada satu hal yang tidak bisa digantikan oleh algoritma apa pun, yaitu ketulusan hati seorang guru. Mesin tidak dapat memahami kegelisahan anak, menanamkan empati, dan membangun karakter,” kata Tholabi.

Lebih lanjut, Tholabi menekankan pentingnya integritas sebagai fondasi utama profesi guru. Integritas, menurutnya, menjadi kunci kepercayaan publik terhadap dunia pendidikan. Guru yang berintegritas adalah mereka yang jujur, adil, disiplin, dan terus belajar sepanjang hayat.

Tema kegiatan, “Mengukuhkan Guru Berintegritas Mewujudkan Pendidikan Berkualitas”, dinilai sejalan dengan tantangan pendidikan nasional saat ini. Guru profesional diharapkan tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kuat secara moral dan kepribadian.

Kepada para peserta PPG Batch 3, Tholabi menyampaikan tiga pesan utama: terus belajar mengikuti perkembangan zaman, menjadi guru yang humanis dan empatik, serta memegang teguh integritas dalam menjalankan profesi.

Pengukuhan ribuan guru profesional ini sekaligus mencerminkan komitmen FITK UIN Jakarta dalam mendukung agenda peningkatan kualitas pendidikan nasional. Program PPG dipandang sebagai instrumen strategis dalam melahirkan guru-guru yang adaptif, berkarakter, dan mampu menjawab tantangan pendidikan di era digital.

Dengan pengukuhan ini, para guru diharapkan tidak hanya membawa sertifikat profesional, tetapi juga semangat pengabdian dan nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian dalam setiap proses pembelajaran di ruang-ruang kelas Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement