REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menanggapi pernyataan mantan ketum PBNU KH Said Aqil Siroj yang menyebut polemik internal PBNU saat ini dipicu oleh isu konsesi tambang. Di mana, Kiai Said meminta pengurus untuk mengembalikannya kepada pemerintah.
Gus Yahya menilai usulan Said Aqil agar konsesi tersebut dikembalikan kepada pemerintah dapat dibicarakan dalam forum organisasi.
“Iya itu gak masalah tapi semua harus dibicarakan bersama, toh, karena keputusannya ini juga keputusan bersama, maka kalau diubah harus dengan pembicaraan bersama. Soal putusannya kayak apa ,mari kita bicarakan nanti,” kata Gus Yahya, sapaan Yahya Cholil Staquf, di Jakarta, Kamis (13/12/2025).
Gus Yahya tidak menyalahkan jika publik melihat konflik internal di tubuh PBNU disebabkan oleh tambang, sehingga wajar ketika isu tersebut menjadi perhatian masyarakat.
Kendati demikian, menurut dia, masalah bukan hanya dari tambang, tapi ada masalah-masalah lain yang dinilainya lebih kompleks.
“Bahwa kemudian ada gambaran terkait dengan tambang, mungkin saya kira ya masyarakat melihat yang paling banyak kerumunan, kepentingannya ada di situ. Tapi kita pasti lihat lah, karena ini kompleks ada masalah macam-macam,” kata Gus Yahya.




