Kamis 04 Dec 2025 10:37 WIB

Menyusuri Lumpur demi Salurkan Bantuan ke Desa Terisolasi di Tapanuli

Jalan utama menuju desa tertutup lumpur tebal dan material longsor.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Relawan BMH menyusuri lumpur untuk menyalurkan bantuan bagi korban banjir di Tapanuli Tengah, Kamis (4/12/2025).
Foto: Ist
Relawan BMH menyusuri lumpur untuk menyalurkan bantuan bagi korban banjir di Tapanuli Tengah, Kamis (4/12/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, TAPANULI TENGAH — Tim Respon Darurat Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Sumatera Utara menembus medan berat di Desa Tukka, Tapanuli Tengah, untuk menyalurkan bantuan bagi warga yang terisolasi akibat banjir dan longsor. Jalan utama menuju desa tersebut tertutup lumpur tebal dan material longsor, sehingga tak dapat dilalui kendaraan. 

Kepala BMH Sumut, M Nuh mengatakan, rombongan relawan terpaksa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sambil memanggul logistik di pundak. Langkah ini diambil agar bantuan tetap bisa menjangkau warga yang terputus aksesnya. 

Baca Juga

“Medan benar-benar tertutup banjir dan material longsor. Kami memutuskan turun, berjalan kaki, dan mendatangi satu per satu rumah warga. Kami ingin memastikan bantuan sampai langsung ke tangan mereka,” ujar Nuh dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (4/12/2025).

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh ESG Now (@esg.now)

Ia menggambarkan beratnya perjalanan tim yang harus menempuh rute berlumpur dan licin. Meski demikian, semangat kemanusiaan membuat relawan tak gentar menghadapi risiko di lapangan.

Salah satu warga, Rodiah mengaku keluarganya terjebak di rumah selama beberapa hari tanpa akses keluar. Bantuan melalui udara memang sempat dijatuhkan ke wilayah sekitar, namun lokasinya terlalu jauh dan sulit dijangkau warga. 

Ketika para relawan BMH muncul dari balik timbunan lumpur dan membawa paket bantuan langsung ke rumahnya, Rodiah tak mampu menahan rasa haru. Senyum lebar terukir di wajahnya menyambut kedatangan tim yang menembus medan berbahaya demi memastikan warganya tidak kelaparan. 

Kedatangan tim BMH, menurut Nuh, bukan sekadar penyaluran logistik, tetapi juga membawa pesan bahwa para korban tidak ditinggalkan dalam kesendirian. Ia berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban warga serta menghidupkan kembali optimisme di desa terdampak.“Bantuan ini menjadi bukti nyata bahwa mereka tidak sendirian,”kata Nuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement