REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK— Negara bagian New York, Amerika Serikat, tampak berada dalam situasi politik tak biasa, yang mempertemukan antara dua tokoh.
Kedua figur itu adalah pertama sosok yang sedang naik daun dengan sikap tegas terhadap pendudukan Israel dan tokoh yang telah kehilangan jabatannya, namun tetap berusaha menegaskan loyalitas dan dukungannya terhadap Israel, sehingga menambah dimensi menarik untuk diikuti dalam kancah politik Amerika Serikat mendatang.
Saat ini, New York sedang mengalami situasi menarik terkait kontradiksi politik dan media tentang Israel, terutama setelah pernyataan walikota terpilih Zahran Mamdani dan tindakan wali kota yang masa jabatannya telah berakhir, Eric Adams, yang melakukan kunjungan kontroversial ke Tel Aviv.
Dalam wawancara dengan jaringan ABC Amerika Serikat kemarin, Mamdani, yang bersiap untuk menjabat sebagai walikota New York, menegaskan dirinya akan melakukan segala daya upaya guna menegakkan surat perintah penangkapan internasional terhada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Hal ini jika Netanyahu memutuskan untuk mengunjungi New York, meskipun kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka partisipasinya dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
عمدة نيويورك الذي خسر العمودية امام #زهران_ممداني "أردت العودة إلى هنا إلى إسرائيل وأخبركم أنني خدمتكم كعمدة." لا عجب انه خسر. pic.twitter.com/M7QGRNy3ec
— Samar D Jarrah (@SamarDJarrah) November 17, 2025
Mamdani menjelaskan dirinya berkomitmen terhadap hukum internasional dan bahwa dia melihat hal itu sebagai kewajiban moral sebelum menjadi tindakan hukum, dalam referensi jelas terhadap posisinya yang menentang kebijakan Israel.
Sebaliknya, wali kota yang masa jabatannya telah berakhir, Eric Adams, mengunggah sebuah video melalui akunnya di platform X, yang memperlihatkan dirinya sedang berdoa di Tembok Baraka yang terletak di dalam Masjid Al-Aqsa.
عمدة نيويورك السابق الذي خسر أمام زهران ممداني يقوم بزيارة أخيرة إلى إسرائيل، يقبّل حائط البراق ويقول للجمهور الإسرائيلي “أردت العودة إلى هنا إلى إسرائيل وأخبركم أنني خدمتكم كعمدة."”.
شملت زيارته اجتماعات مع مسؤولين إسرائيليين، بينهم رئيس الوزراء نتنياهو، وقادة في التكنولوجيا… pic.twitter.com/7ezwGDKxgj
— Tamer | تامر (@tamerqdh) November 17, 2025
Hingga akhirnya dia menyampaikan pesan kepada orang-orang Israel yang terdengar seperti permintaan maaf dan permohonan, "Saya ingin memberi tahu rakyat Israel bahwa saya telah melayani Anda sebagai walikota, tetapi hari ini saya datang untuk memberi tahu Anda bahwa saya akan terus mempertahankan gelar yang paling penting bagi saya, yaitu sebagai saudara Anda," kata dia dikutip Aljazeera, Rabu (19/11/2025).
Pernyataan ini membawa muatan politik dan media yang kuat, serta memicu reaksi yang tajam dan beragam di platform media sosial.




