Sabtu 22 Nov 2025 09:02 WIB

Babe Haikal: Konsep Halal Menjelma Jadi Strategi Dagang Global

Konsep halal kini telah menjadi bagian dari gaya hidup global.

Rep: Fuji Eka Purnama/ Red: Hasanul Rizqa
Ketua Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan atau Babe Haikal dan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Muhammad Qodari di Jakarta, Jumat (21/11/2025).
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Ketua Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan atau Babe Haikal dan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Muhammad Qodari di Jakarta, Jumat (21/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat sertifikasi halal bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) hingga usaha komoditas ekspor. Dengan begitu, produk-produk halal dari Indonesia dapat lebih berdaya saing di pasar internasional.

Sosok yang akrab disapa Babe Haikal itu menjelaskan, perkembangan industri halal kini tidak lagi didominasi negara-negara mayoritas Muslim. Yang terkuat ialah China. Produk-produk negara Asia timur ini bahkan membanjiri pasar negara-negara Muslim, semisal Arab Saudi. Artinya, konsep halal kini menjelma jadi bagian dari strategi perdagangan global.

Baca Juga

“Negara dengan pendapatan terbesar dari industri halal justru datang dari negara bukan mayoritas Muslim. Nomor satu di dunia, China; kedua, Brazil; ketiga, Amerika Serikat (AS). Di Makkah, hampir semua sajadah, makanan, dan minuman itu produk China. Mereka diterima di mana-mana," ujar Babe Haikal saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (21/11/2025).

Setiap negara memiliki cara pandang tersendiri terhadap konsep halal. Bagi pelaku industri di China, lanjut Babe Haikal, halal adalah turbo growth. Di AS, halal dipandang sebagai simbol kesehatan. Di Eropa, konsep halal dimaknai sebagai pangan dengan mutu tinggi.

Babe Haikal menuturkan pengalamannya saat studi banding ke Rusia. Menurutnya, Moskow serius dalam menangkap peluang dan mengembangkan industri halal.

Beberapa waktu lalu, ia mengunjungi sebuah peternakan di luar Moskow. Setiap hari, pengelola setempat menyembelih enam ribu ekor hewan secara halal.

“Kalau kami memproduksi halal, semua negara menerima. Kalau non-halal, hanya sebagian kecil,” ujar Babe Haikal menirukan perkataan pengelola peternakan yang ditemuinya itu di Rusia.

Konsep halal kini telah menjadi bagian dari gaya hidup global. Babe Haikal mengungkapkan, volume transaksi industri halal dunia telah menembus Rp 21 ribu triliun.

Karena itu, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen menjadikan halal sebagai salah satu mesin pertumbuhan dalam rencana pembangunan nasional. Caranya antara lain dengan mempermudah sertifikasi halal, terutama bagi pelaku UMKM.

“Halal bukan lagi soal surga-neraka. Halal itu kesehatan, kebersihan, kualitas. Kalau kita tidak tertib halal, kita akan tertinggal,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement