REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Jumat, 29 Oktober 2004, azan Subuh baru saja berkumandang. Matahari masih menggantung di ufuk timur. Akan tetapi, suasana pagi yang cerah mendadak mendung.
Penyebabnya, kabar duka yang hadir tiba-tiba. Pada tanggal tersebut--bertepatan 15 Ramadhan 1425 Hijriah--Syekh Muhammad bin Alawy al-Maliki al-Hasani menghembuskan nafas yang terakhir.
Ulama ahlus sunnah wa al-jama'ah itu meninggal dunia saat sedang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Makkah. Bagi kaum Muslimin, kepergiannya sungguh-sungguh menyisakan duka mendalam.
Dialah ulama kharismatik yang gigih menyuarakan kedamaian, membimbing umat pada persatuan. Begitu mengetahui kabar wafatnya, maka berbondong-bondong kaum Muslimin setempat menuju rumahnya di Distrik Rushaifah, Makkah. Beberapa di antara mereka terlihat gelisah, sebagaimana kehilangan orang terkasih.
Saat jasad sosok salih ini tiba di lokasi dari rumah sakit, suasana bertambah duka. Ribuan orang massa berkerumun, ingin melihat untuk terakhir kalinya wajah guru mereka, sang ulama panutan.
Jumlah warga yang menghadiri prosesi permakamannya diperkirakan tidak kurang dari satu juta orang. Di antaranya adalah para pejabat, ulama internasional, dan murid-muridnya yang berasal dari berbagai negara.
Tiga hari lamanya pintu rumah almarhum terbuka. Hal itu agar tersedia waktu bagi ribuan orang yang hendak menyaksikan, untuk terakhir kalinya, wajah sang guru tercinta. Di antara mereka yang bertakziah adalah wakil raja Arab Saudi.
Begitu memasuki hari terakhir dari prosesi tersebut, tibalah saatnya jasad almarhum dikebumikan. Jalan-jalan di Makkah begitu macet sejak dari Rushaifah. Ketika jenazah sang sayyid hendak dishalatkan di Masjidil Haram, ribuan warga Mekkah bergantian menggusung jenazahnya. Mereka melakukannya dengan menangis sedih.
Sementara itu, toko-toko yang dilewati iring-iringan jenazah mematikan lampu sebagai tanda duka. Sampai di Masjidil Haram, lautan manusia mengikuti shalat jenazah. Setelah disholatkan, jasadnya dikebumikan di permakaman Al-Ma’la. Letak kuburan Syekh Muhammad berada di samping makam Khadijah, istri Rasulullah SAW.
View this post on Instagram




