Selasa 28 Oct 2025 15:56 WIB

'Scot First' Vandalisme Menargetkan Masjid Terbesar di Skotlandia, Islamofobia Meresahkan

Komunitas Islam meresahkan meningkatnya Islamofobia di Skotlandia.

Komunitas Islam meresahkan meningkatnya Islamofobia di Skotlandia.
Foto: Dok Istimewa
Komunitas Islam meresahkan meningkatnya Islamofobia di Skotlandia.

REPUBLIKA.CO.ID, EDINBURGH— Masjid terbesar di Skotlandia dirusak pada Senin (27/10/2025) dalam insiden kekerasan terbaru yang menargetkan umat Muslim di negara tersebut.

Anggota komunitas Islam mengatakan mereka merasa ‘sangat sedih’ menemukan graffiti bertuliskan ‘Scots First’ di dinding luar Masjid Glasgow Central.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

Sebuah pernyataan di Facebook berbunyi: "Kami selalu bangga dengan peran masjid ini dalam masyarakat sipil di Glasgow.

“Kami mengatakan ‘People Make Glasgow’, dan umat Muslim merupakan bagian penting dari itu. Dalam bisnis, politik, olahraga, pendidikan, NHS, dan bidang lainnya, umat Muslim Skotlandia telah berkontribusi dan membantu membentuk kota ini.

Masjid tersebut menambahkan, “Kami tetap berkomitmen untuk terus membawa cahaya ke kota kami melalui berbagai inisiatif komunitas yang mendukung mereka yang paling rentan dan memberikan harapan bagi yang membutuhkan. Kami akan terus bekerja untuk memastikan Glasgow tetap menjadi tempat di mana semua orang; tanpa memandang agama atau latar belakang; merasa aman, dihargai, diterima, dan seperti di rumah sendiri.

“Tindakan seperti ini tidak mewakili nilai-nilai Glasgow atau Skotlandia. Kota kami terkenal karena kehangatan, keragaman, dan rasa kebersamaannya, dan semangat itulah yang akan selalu menang.”

Menanggapi berita di X, Anggota Parlemen Partai Buruh untuk Glasgow South West, Zubir Ahmed, mengatakan, “Masjid yang saya kunjungi sejak 1984, menjadi sasaran rasisme yang kami kira sudah ditinggalkan di era 80-an.

“Kepada umat Muslim Skotlandia yang bekerja di layanan kesehatan nasional (NHS) dan layanan publik, serta berkontribusi di berbagai bidang kehidupan, tegakkan kepala kalian. Ini negara kita. Kami tidak akan pergi ke mana pun.”

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement