Kamis 16 Oct 2025 22:39 WIB

Pengakuan Tawanan Israel yang Ditawan Hamas: Mereka Memberikanku Taurat dan Mengizinkan Ibadah

Hamas memperlakukan tawanan Israel dengan manusiawi.

Rep: A Syalabi Ichsan / Red: Nashih Nashrullah
Sandera Israel yang dibebaskan dari Jalur Gaza memegang bendera Israel setelah turun dari helikopter di Rumah Sakit Ichilov, di Tel Aviv, Israel, Senin (13/10/2025). Hamas membebaskan tahanan Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.
Foto: AP Photo/Ohad Zwigenberg
Sandera Israel yang dibebaskan dari Jalur Gaza memegang bendera Israel setelah turun dari helikopter di Rumah Sakit Ichilov, di Tel Aviv, Israel, Senin (13/10/2025). Hamas membebaskan tahanan Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Seorang tentara Israel yang ditahan oleh Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas, sebelum dibebaskan pada Senin (13/10/202) lalu, mengatakan para penculiknya memenuhi permintaannya untuk memberikannya alat ibadah Yahudi dan sebuah kitab Taurat selama penahanannya di Jalur Gaza.

Dalam pernyataan pertamanya setelah pembebasannya, tentara Matan Ingrist, mengatakan dirinya meminta Hamas untuk membawakannya tefillin (kotak kulit kecil yang dipakai orang Yahudi untuk meletakkan di dahinya saat berdoa), buku doa (Siddur), dan sebuah Taurat."

Baca Juga

Dikutip Channel 13 Israel, dia menambahkan bahwa Brigade al-Qassam memberikan alat ibadah dan kitab Taurat.

Brigade al-Qassam memberinya barang-barang yang dia minta, katanya, yang diambil dari tempat-tempat di mana tentara Israel tinggal di Gaza.

Sebagaimana dilansir Aljazeera, dia mengatakan bahwa dia beribadah tiga kali sehari di dalam terowongan, dan secara ajaib selamat lebih dari satu kali dari serangan udara Israel yang menargetkan daerah penahanannya.

Kontras

Al-Qassam telah berulang kali menekankan bahwa mereka melakukan yang terbaik untuk menjaga nyawa para tawanan, dan memperingatkan bahwa pengeboman Israel yang berdarah dan tanpa pandang bulu mengancam nyawa mereka.

Pengungkapan tentara Israel tentang perlakuannya selama ditawan bertentangan dengan kondisi keras yang dialami para tahanan Palestina di penjara-penjara penjajah, termasuk penyiksaan, kelalaian medis, dan penganiayaan, seperti yang disampaikan oleh semua tahanan Palestina yang dibebaskan dalam beberapa hari terakhir di bawah perjanjian pertukaran tahanan dengan Israel.

Sejak Senin, Hamas telah membebaskan 20 tahanan Israel yang masih hidup dan, pada Rabu malam, menyerahkan jasad 10 orang lainnya, dan mengatakan bahwa mereka membutuhkan waktu untuk membebaskan jasad-jasad lainnya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh الجزيرة (@aljazeera)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement