REPUBLIKA.CO.ID,Keteladanan Khalifah Umar bin Khattab Radhiyallahu anhu dalam memimpin umat Islam menjadi simbol perlawanan terhadap praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Dalam sebuah kisah yang terekam dalam sejarah, Umar bin Khattab menunjukkan ketegasan sikapnya saat menolak memberikan keistimewaan kepada anaknya sendiri, Abdullah bin Umar, demi menjaga keadilan dan amanah kepemimpinan.
Umar bin Khattab seorang khalifah sekaligus pemimpin yang sangat adil. Praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) jauh dari keseharian kehidupan Umar yang selalu takut kepada Allah SWT.
Dikisahkan, suatu ketika Umar bin Khattab membagi-bagikan uang kepada kaum Muslimin berdasarkan prestasi dan keturunan. Saat itu, Umar bin Khattab telah menjadi khalifah yang pemimpin umat dan masyarakat.
Umar bin Khattab memberikan 4.000 Dirham kepada Usamah ibn Zaid. Kemudian sebanyak 3.000 Dirham diberikan kepada Abdullah ibn Umar.
Usamah bin Zaid adalah salah seorang pemeluk Islam paling awal dan pembantu Nabi Muhammad SAW. Usamah bin Zaid mendapat julukan terhormat yaitu Hibbu Rasulillah artinya orang yang dicintai Rasulullah SAW.
Abdullah bin Umar adalah adalah anak dari khalifah kedua yakni Umar bin Khattab. Abdullah bin Umar masuk Islam bersama ayahnya saat ia masih kecil, dan ikut hijrah ke Madinah bersama ayahnya.
Dikisahkan, Abdullah bin Umar protes kepada Umar bin Khattab dan berkata, "Wahai ayahku, kamu memberiku 3.000 Dirham, sementara Usamah diberi 4.000 Dirham, padahal aku sudah mengalami perjuangan yang tidak dialami oleh Usamah."
