Selasa 07 Oct 2025 04:59 WIB

Usai Robohnya Mushala Pesantren Al Khoziny, Kemenag: Kita Istighosah Dulu

Presiden memerintahkan adanya pemeriksaan bangunan pesantren di Indonesia.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Petugas membersihkan reruntuhan bangunan saat proses pencarian korban ambruknya mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (6/10/2025). Hingga Senin (6/10) pukul 10.00 WIB, DVI Polda Jawa Timur menerima 50 kantong berisi jenazah korban serta 5 kantong berisi body part dan 10 di antaranya telah teridentifikasi serta telah diserahkan ke pihak keluarga. 
Foto: AP Photo/Trisnadi
Petugas membersihkan reruntuhan bangunan saat proses pencarian korban ambruknya mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (6/10/2025). Hingga Senin (6/10) pukul 10.00 WIB, DVI Polda Jawa Timur menerima 50 kantong berisi jenazah korban serta 5 kantong berisi body part dan 10 di antaranya telah teridentifikasi serta telah diserahkan ke pihak keluarga. 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kementerian Agama (Kemenag), Thobib Al-Asyhar mengajak seluruh pihak untuk terlebih dahulu mendoakan para korban dan melakukan istighatsah bersama. Hal ini disampaikan Thobib saat dimintai tanggapan terkait langkah konkret Kemenag pasca insiden tersebut. 

“Kita doakan dulu para korban mas. Kita istighasah dulu ya,” ujar Thobib saat dihubungi Republika, Senin (6/10/2025).

Baca Juga

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhaimin Iskandar dan kementerian terkait untuk segera memeriksa dan memperbaiki seluruh bangunan pondok pesantren di Indonesia. Langkah itu diambil setelah musibah di Ponpes Al-Khoziny yang menewaskan sedikitnya 60 orang santri dan warga sekitar, sementara tiga lainnya masih dalam pencarian.

Instruksi audit total ini dimaksudkan agar setiap pesantren memiliki kelayakan bangunan yang aman dan memenuhi standar keselamatan, mengingat banyaknya pondok yang dibangun secara swadaya tanpa pengawasan teknis dari pemerintah.

Meski belum memberikan penjelasan rinci terkait revisi izin pendirian pesantren, pernyataan Thobib menegaskan, Kemenag saat ini fokus pada aspek kemanusiaan dan spiritual.

Kemenag sebelumnya juga menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi tersebut dan mengimbau seluruh pesantren meningkatkan kewaspadaan serta memastikan keamanan fasilitas ibadah dan asrama.

photo
Sejumlah santri melaksanakan doa bersama untuk korban meninggal ambruknya mushala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo di masjid kompleks Pondok Pesantren Tahfidz Tebuireng 16 Wadas, Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah, Ahad (5/10/2025). Kegiatan shalat ghaib dan doa bersama sebagai wujud solidaritas dan keprihatinan sesama santri tersebut untuk mendoakan agar korban meninggal mendapat husul khotimah, korban luka segera sembuh dan tim SAR diberi kelancaran dalam proses evakuasi musibah ambruknya mushalla ponpes Al Khoziny Sidoarjo. - (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement