REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi menemui para korban menyusul peristiwa ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.
"Kami menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas peristiwa yang terjadi di pesantren ini," kata Menteri PPPA Arifah Fauzi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Hal itu dikatakannya saat menemui para korban yang tengah menjalani perawatan di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo.
Dalam kunjungannya, Menteri PPPA mendatangi seluruh korban sebanyak 7 orang, memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan spesifik anak , memberikan dukungan moril, serta memastikan pemenuhan kebutuhan medis dan pendampingan psikososial yang diperlukan.
Menteri Arifah Fauzi juga menemui keluarga korban untuk memberikan penguatan, baik dukungan sosial maupun emosional.
"Kami juga menguatkan dan memberikan dukungan kepada keluarga-keluarga yang masih penuh harapan untuk anaknya agar baik-baik saja," katanya.
Menteri PPPA berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) serta Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur untuk memastikan langkah rehabilitasi sosial yang tepat bagi para korban maupun keluarga korban.
"Kami akan terus memantau dan berkoordinasi dengan Dinas P3AK, Dinas Sosial, serta lembaga terkait di Jawa Timur untuk memastikan pemenuhan hak-hak para santri, baik dari sisi kesehatan fisik maupun psikologis, pemenuhan kebutuhan spesifik, serta keberlanjutan hak anak atas pendidikan pasca kejadian," katanya.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Jumat siang, jumlah korban yang berhasil ditemukan mencapai 111 orang dengan rincian 13 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang, 9 orang meninggal dunia, dan 54 orang masih dalam pencarian.